Kasus Corona Melonjak, Pemerintah Akan Tarik Rem Darurat?

6 Januari 2021 8:49 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara Simpang Susun Semanggi saat diberlakukan PSBB di Jakarta, Jumat (27/3/2020). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara Simpang Susun Semanggi saat diberlakukan PSBB di Jakarta, Jumat (27/3/2020). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
ADVERTISEMENT
Pemerintah memberikan sinyal untuk menarik rem darurat. Hal ini karena kasus corona yang terus bertambah usai libur Natal dan Tahun Baru.
ADVERTISEMENT
Sinyal tersebut diketahui dari adanya undangan konferensi pers yang sejatinya akan dilakukan pada Selasa (5/1) pukul 20.00 WIB, namun batal tanpa alasan yang jelas.
Tema dari konferensi pers itu adalah 'Penjelasan Kebijakan Pemerintah dalam Rangka Pengendalian COVID-19 melalui Pengaturan dan Pembatasan Kegiatan Masyarakat'.
Ada sembilan narasumber yang akan hadir dalam konferensi pers tersebut, di antaranya Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, hingga Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani.
Saat dikonfirmasi kumparan, Juru Bicara Kemenko Perekonomian Alia Karenina mengatakan batalnya konferensi pers tersebut hanya karena masalah waktu.
“Ganti waktu. Nanti dikabari ya jika sudah ada jadwal fix,” ujar Alia.
Alia Karenina. Foto: Instagram@alikacommunication
Ada kemungkinan konferensi pers mengenai pengendalian COVID-19 melalui pengaturan dan pembatasan kegiatan masyarakat itu akan dilakukan hari ini. Waktunya akan diinformasikan kemudian.
ADVERTISEMENT
“Sepertinya besok (Rabu, 6 Desember 2020),” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso enggan menjelaskan apakah nantinya pemerintah pusat akan menarik rem darurat dengan menerapkan PSBB ketat atau masih memberlakukan kebiasaan baru (new normal).
Hingga Selasa (5/1), kasus positif COVID-19 secara nasional bertambah 7.445 orang. Sehingga total menjadi 779.548 orang.
Sementara pasien sembuh juga bertambah 6.643 orang. Total menjadi 645.746 orang.
Kabar buruknya, kematian juga masih terus meningkat. Pada Selasa (5/1), angka kematian naik 198 orang, sehingga totalnya mencapai 23.109 orang.
Hasil positif didapat dari pemeriksaan 60.520 sampel. Sementara kasus suspek berjumlah 70.201 orang.
Di DKI Jakarta sendiri, tercatat penambahan kasus harian mencapai 1.824 kasus. Secara kumulatif, kasus positif corona di Jakarta kini mencapai 192.899 kasus. Sebelumnya, tercatat kasus di Jakarta ada di posisi 191.075 kasus.
ADVERTISEMENT
Sementara angka kematian akibat virus corona di Jakarta bertambah 23 orang menjadi 3.392 orang. Pasien sembuh tercatat bertambah 1.095 orang, dengan total 174.131 orang dinyatakan sembuh.
Pemprov DKI Jakarta bahkan tengah membuka lahan baru di TPU Rorotan untuk jenazah corona. Targetnya, TPU Rorotan akan mulai difungsikan bulan Januari 2021 ini.
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, saat TPU Rorotan dibuka maka jenazah pasien corona mulai bulan ini sudah mulai bisa dialihkan ke TPU Rorotan.
"Di Rorotan, Insyaallah bulan ini sudah bisa digunakan. Jadi enggak usah khawatir, sekali pun di TPU Pondok Ranggon, dan di TPU Tegal Alur sudah hampir penuh, tapi di Rorotan sudah siap. Jadi nanti tinggal dialihkan saja," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Selasa (4/1).
ADVERTISEMENT