Kasus COVID-19 Melandai, Bagaimana Prospek Saham Sektor Kesehatan?

3 Juni 2022 12:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga menaiki jemban penyeberangan orang di Jakarta, Selasa (2/11/2021). Foto: Sigid Kurniawan/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Warga menaiki jemban penyeberangan orang di Jakarta, Selasa (2/11/2021). Foto: Sigid Kurniawan/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Kasus COVID-19 saat ini telah melandai, bahkan kawasan Jabodetabek sudah masuk kategori PPKM level 1. Artinya, kondisi pandemi COVID-19 di wilayah Jakarta dan sekitarnya sudah berisiko rendah.
ADVERTISEMENT
Hal ini juga ditambah dengan dilonggarkannya aturan-aturan mobilitas masyarakat. Sentimen tersebut tak dipungkiri akan mempengaruhi kinerja saham-saham di sektor kesehatan, termasuk rumah sakit.
Analis Mirae Sekuritas Indonesia Joshua Michael berpendapat, meski kasus COVID-19 telah melandai, prospek saham sektor kesehatan masih memiliki prospek yang baik ke depannya.
Sebab, pandemi menunda permintaan perawatan penyakit kronis. Di mana, sejatinya perawatan lebih lanjut yang tertunda karena pandemi, dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa. Sehingga memerlukan perawatan yang lebih kompleks.
Ilustrasi Rumah Sakit Siloam. Foto: Dok. Siloam
“Ketika kasus Covid-19 mulai mereda, perawatan tersebut seharusnya digeser ke full year 2022 dan seterusnya, yang seharusnya memberikan katalis positif bagi rumah sakit,” ungkap Joshua dalam risetnya yang dikutip Jumat (3/6).
Adapun jika dilihat lebih lanjut, pendapatan PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) di kuartal I 2022 masih melampaui konsensus yakni Rp 2,2 triliun atau naik 16,2 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan pendapatan terjadi di pos rawat inap Siloam yang dapat dikaitkan dengan operasi dan intervensi medis yang lebih kompleks. Begitu juga dengan pendapatan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) di kuartal I 2022 yang juga relatif sejalan dengan konsensus sejumlah Rp 3,7 triliun.
Rumah Sakit Mitra Keluarga, Depok. Foto: Anggi Dwiky Dermawan/kumparan
Di mana, pendapatan rawat inap non COVID-19 RS Mitra Keluarga di kuartal I 2022 ini tumbuh sebesar 6,1 persen secara kuartalan menjadi Rp 617 miliar. Messi begitu, Joshua cenderung menurunkan rekomendasi sektor kesehatan menjadi netral.
“Mengingat potensi kenaikan harga saham yang terbatas relatif terhadap target kami, kami menurunkan rekomendasi kami dari Overweight ke Netral,” katanya.
Dalam rinciannya, Mirae Sekuritas juga menargetkan harga saham Kalbe Farma (KLBF) sebesar 1.675, RS Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) sebesar 2.610, Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO) sebesar 1.020, Siloam International Hospitals (SILO) sebesar 1.130, dan Medikaloka Hermina (HEAL) sebesar 1.375.
ADVERTISEMENT