Kata Jokowi soal Warga di Daerah Nikel Hidup Miskin Meski Hilirisasi Digenjot

30 Agustus 2023 18:51 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi saat Pembukaan Mahasabha XIII KMHDI 2023 di Palu, Rabu (30/8/2023). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi saat Pembukaan Mahasabha XIII KMHDI 2023 di Palu, Rabu (30/8/2023). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi buka suara soal masih tingginya tingkat kemiskinan di daerah-daerah yang saat ini tengah digencarkan hilirisasi sumber daya alam.
ADVERTISEMENT
Saat meninjau pasar di Palu hari ini, Rabu (30/8), Jokowi ditanyai penyebab masih rendahnya peningkatan kemiskinan di wilayah-wilayah pengolahan komoditas nikel.
"Ya itu tidak serta merta (efeknya). Yang jelas kan pertumbuhan ekonominya tadi, nasional hanya 5,17 persen, di sini bisa 13 persen, itu luar biasa," ujar Jokowi.
Meski pertumbuhan ekonomi tinggi, Jokowi merasa tren positif itu belum merata dirasakan sampai ke masyarakat. Jokowi mengingatkan agar kepala daerah menyelesaikan masalah tersendatnya distribusi pertumbuhan ekonomi itu.
"Oleh sebab itu diminta nyetor telur ke industri daerah, nyetor beras ke industri itu daerah, kontraktor daerah, katering daerah," sambung Jokowi.
Sebelumnya, program hilirisasi dinilai tak berdampak banyak pada warga setempat. Aliansi Sulawesi misalnya, menyebut dampak hilirisasi hanyalah ilusi.
ADVERTISEMENT
Data yang mereka punya menunjukkan, tingkat kemiskinan Sulawesi Tengah mencapai 12,33 persen dari populasi. Angka itu menjadikannya sebagai 10 provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Indonesia.
Begitu pula di Sulawesi Selatan, di mana penduduk miskin mencapai 8,70 persen. Sementara di Sulawesi Tenggara, pertumbuhan angka kemiskinan mencapai 10,11 persen.