Kata Menteri ESDM soal Kasus Dugaan Korupsi Pertamina Akuisisi M&P

2 Februari 2024 15:15 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif buka suara soal kasus dugaan korupsi PT Pertamina (Persero) yang tengah diusut KPK, terkait akuisisi Perusahaan Maurel & Prom (M&P).
ADVERTISEMENT
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sudah menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) kasus dugaan korupsi tersebut ke KPK. Akuisisi M&P dilakukan Pertamina melalui PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP) tahun 2012 sampai 2020.
"Itu berproses saja. Karena ini kan kalau eksekusinya (akuisisi) sudah jadi, administrasi kalau ada fraud apa segala macam ya diselesaikan," ujar Arifin saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Jumat (2/2).
Adapun Arifin baru saja melakukan kunjungan kerja ke Venezuela untuk memperkuat kerja sama Indonesia dan negara Amerika Latin tersebut dalam bidang minyak dan gas bumi, pada 24 Januari 2024 lalu.
Salah satu bentuk kerja sama yakni Pertamina International EP (PIEP) diharapkan bisa menjajaki peluang dalam mengakuisisi blok-blok migas baru Venezuela.
ADVERTISEMENT
Hal ini untuk menguatkan eksistensi PIEP yang telah berinvestasi di Venezuela melalui perusahaan M&P, mengingat PIEP sudah mengakuisisi blok migas Urdaneta Oeste field pada tahun 2018.
Meski demikian, Arifin memastikan tidak ada pembahasan soal dugaan kasus korupsi akuisisi M&P saat lawatannya di Venezuela tersebut. Dia melihat pengembangan usaha PIEP di Venezuela terbilang baik.
Arifin menuturkan, Blok Urdaneta Oeste field yang sudah diakuisisi oleh M&P itu memiliki potensi hingga 12 miliar barel. Dia meminta PIEP memanfaatkan potensi tersebut.
"Tapi kita melihat prospeknya bagus. Tadi kan lapangannya, potensinya bagus yang di Venezuela. Kemudian ada di lapangan-lapangan lain lagi yang memang bisa diangkat liftingnya," jelasnya.
Tidak hanya di Venezuela, Arifin juga menyoroti prospek lapangan migas yang dimiliki M&P sangat potensial tersebar di negara lain seperti Aljazair.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman Pertamina, M&P merupakan perusahaan publik yang terdaftar di bursa Euronext Paris dengan saham mayoritas sebesar lebih dari 70 persen dimiliki oleh PIEP.
M&P diakuisisi Pertamina Group pada tahun 2017 dengan wilayah operasi yang tersebar di Afrika dan Amerika Latin terdiri dari aset produksi dan eksplorasi.

KPK Selidiki Kasus Dugaan Korupsi Pertamina

Dikutip dari laman BPK, kasus tersebut terkait kegiatan investasi akuisisi oleh PT Pertamina. Belum dijelaskan lebih jauh terkait dengan kasusnya, tetapi BPK menyimpulkan adanya dugaan penyimpangan dalam akuisisi itu.
Penyimpangan tersebut berujung kepada dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait dalam Kegiatan Investasi Tahun 2012-2020 pada PT Pertamina. Mengakibatkan kerugian negara pada PT Pertamina setidaknya sebesar USD 60 juta.
ADVERTISEMENT
kumparan kemudian mencoba mengkonfirmasi soal LHP tersebut kepada KPK. Menurut Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri, kasus tersebut memang tengah diusut oleh KPK. Namun saat ini masih pada tahap penyelidikan.
"Sejauh ini yang kami ketahui masih dalam proses penyelidikan. Jadi belum bisa kami sampaikan," kata Ali Selasa (23/1).