Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Pelaksanaan tahapan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) untuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS ) paling cepat baru akan digelar mulai Agustus 2020 mendatang.
ADVERTISEMENT
Keputusan tersebut diambil pada Rapat Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) CPNS formasi tahun 2019 yang berlangsung Selasa, (19/5). Tes CPNS yang semula dijadwalkan digelar Maret hingga April ini terpaksa ditunda lantaran merebaknya virus corona.
Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Bima Haria Wibisana, mengatakan penetapan jadwal SKB CPNS Formasi Tahun 2019 diperkirakan pada Agustus sampai September 2020, setelah pelaksanaan SKD Dikdin 2020 pada Juli 2020 dilakukan.
"Jika SKD Dikdin 2020 terlaksana sesuai jadwal yang ditetapkan, yakni pada Juli 2020, maka jadwal SKB CPNS Formasi Tahun 2019 diperkirakan dapat berlangsung pada Agustus-September 2020,” kata Bima dalam keterangan tertulisnya, Selasa (20/5).
Menyikapi keputusan tersebut, Direktur Riset Core Indonesia Piter Abdullah menilai hal tersebut sudah cukup tepat. Sebab menggelar tes yang diikuti banyak orang itu berisiko menimbulkan keramaian.
ADVERTISEMENT
"Mundurnya pelaksanaan tes CPNS menurut saya sudah tepat. Di tengah wabah sekarang ini banyak pertimbangan untuk menundanya, pertama untuk tidak melakukan pengumpulan orang," ujar Piter kepada kumparan, Kamis (21/5).
Selain itu, menurutnya kebutuhan ASN baru saat ini juga tidak sedang tinggi. Mengingat diterapkannya kebijakan work from home (WFH) yang mampu menekan kebutuhan sumber daya manusia yang baru di satu instansi.
"Sementara di sisi lain kebutuhan pegawai juga tidak sedang tinggi," sambungnya.
Kendati begitu, menurut Piter, di sisi lain melonjaknya angka pengangguran di tengah pandemi menyebabkan keberadaan tes CPNS bisa jadi salah satu solusi. Namun, ia menilai langkah tersebut tidak banyak membantu.
"Peningkatan pengangguran saat ini memang tidak terelakkan, tapi untuk mengatasi hal tersebut bukan dengan membuka lowongan CPNS karena tidak akan mencukupi. Fokus pemerintah seharusnya adalah pada penanggulangan wabah," pungkas Piter.
ADVERTISEMENT