Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
29 Ramadhan 1446 HSabtu, 29 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Kata Pertamina soal Penjualan Pertamax Turun Imbas Isu BBM Oplosan
13 Maret 2025 18:57 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
PT Pertamina Patra Niaga menjelaskan terkait fenomena turunnya penjualan BBM Pertamax usai mencuatnya isu oplosan di masyarakat. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari membenarkan terjadi pergeseran atau shifting konsumen Pertamax, menjadi Pertalite dan Pertamax Turbo.
ADVERTISEMENT
"Pertamax ini ada yang kemudian shifting turun, ada yang shifting naik. Yang shifting turunnya berarti dia pakai Pertalite, yang shifting naiknya dia pakai yang (Pertamax) Turbo," jelasnya saat ditemui di TBBM Tanjung Gerem Cilegon, Banten, Kamis (13/3).
Heppy menyebut pergeseran konsumsi lebih banyak terjadi kepada Pertamax Turbo yang memiliki kadar oktan (RON) lebih tinggi dari Pertamax, daripada sebaliknya ke Pertalite.
"Kalau secara persentasi sih gedean yang Turbo ya, tapi secara volume kan memang kecil," katanya.
Penjualan Pertamax Turbo mengalami kenaikan sekitar 30 persen. Selain itu, Heppy menilai jika ada SPBU yang mengalami penurunan penjualan secara keseluruhan imbas konsumen beralih ke badan usaha swasta, harus dibandingkan angkanya secara tahunan karena Pertamina sendiri melihat penurunannya tidak terlalu besar, yang artinya pergeseran masyarakat ke SPBU lain juga dinilai tidak signifikan.
"Mungkin mereka hanya ngeliat dari data yang di bulan Januari. Bahwa mungkin ada shifting ke pihak lain, ya mungkin itu terjadi ya, tapi memang kita masih ngeliat angkanya berapa sih, kayaknya sih juga nggak terlalu banyak ya," ujar Heppy.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, Heppy mengimbau para pelaku usaha SPBU Pertamina untuk mengecek kembali pola perilaku konsumen dengan kondisi normal sepanjang tahun lalu.
"Kalau dibandingkan Januari memang iya, tapi kalau ternyata kita lihat di tahun lalu emang perilakunya gitu," kata Heppy.
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menjelaskan terjadi pergeseran atau shifting konsumsi Pertamax sekitar 5 persen, usai mencuatnya oplosan BBM seiring dengan kasus dugaan korupsi tata kelola minyak.
"Saya di pompa bensin saya tanya, ada gak perubahan konsumsi dari RON 90 atau Pertamax ke Pertalite yang RON 92. Memang ada pergeseran sedikit sekitar 5 persen," ungkap Bahlil.
Meski demikian, Bahlil menjamin pemerintah akan turun tangan menjaga pangsa pasar Pertamina tidak terus tergerus, sebab sudah lebih baik kualitasnya sesuai standar teknis dan spesifikasi.
ADVERTISEMENT
"Kami pemerintah berkomitmen untuk menjaga Pertamina agar market share Pertamina itu tidak berkurang," jelasnya.