Kata Wakil Menteri Parekraf soal Lido City, Proyek Ayahnya yang Dapat Insentif

17 Februari 2021 18:44 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wamen Parekraf Angela Tanoesoedibjo dalam Special Meeting of the ASEAN Tourism Ministers (M-ATM) on Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) Foto: Dok. Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Wamen Parekraf Angela Tanoesoedibjo dalam Special Meeting of the ASEAN Tourism Ministers (M-ATM) on Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) Foto: Dok. Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah menebar insentif sebagai bagian dari strategi besar pemulihan ekonomi nasional dari dampak pandemi COVID-19. Kali ini, insentif yang diberikan adalah untuk sektor pariwisata.
ADVERTISEMENT
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang terdampak paling awal, paling besar karena pandemi COVID-19, dan diperkirakan pulih paling akhir. Sehingga diperlukan stimulus atau program khusus agar terdapat perbaikan dan bisa menunjang perekonomian nasional.
Untuk itu, pemerintah menyiapkan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dan mendorong pengembangan 5 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata untuk menggeliatkan kembali minat wisatawan untuk mengunjungi daerah wisata.
Saat ini pemerintah tengah mempercepat Peraturan Pemerintah (PP) untuk KEK Pariwisata Lido dan 2 KEK pariwisata di Kawasan Babel yang masih dalam proses adalah KEK Sungai Liat dan KEK Tanjung Gunung.
KEK Pariwisata Lido sendiri, merupakan proyek yang dikembangkan pengusaha Hary Tanoesoedibjo, ayah dari Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf), Angela Tanoesoedibjo.
Hary Tanoesoedibjo. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Dengan ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), proyek MNC Lido City akan menikmati berbagai kemudahan dan fasilitas insentif perpajakan, sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 237/PMK.010/2020. Mulai dari insentif pajak penghasilan (PPh), pajak pertambahan nilai (PPN), dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM), bea masuk, serta pajak dalam rangka impor, cukai, hingga berbagai kemudahan perizinan lainnya.
ADVERTISEMENT
Soal KEK Pariwisata MNC Lido City, Angela mengatakan bahwa kawasan ini akan menjadi destinasi baru yang berkontribusi pada perekonomian daerah maupun nasional.
"Saya yakin Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata akan menjadi kebanggaan nasional dan destinasi wisata baru di Indonesia yang dapat mendukung dan berkontribusi bagi percepatan pencapaian target pemerintah pusat maupun daerah, melalui peningkatan jumlah kunjungan wisatawan domestik maupun internasional, pengembangan UMKM dan ekonomi kreatif sehingga membuka kesempatan usaha yang baru dan menciptakan lapangan kerja guna penyerapan tenaga kerja dari daerah," kata Angela seperti dikutip dari akun Instagram resminya, Senin (15/2).

Tentang MNC Lido City

Proyek MNC Lido City dikembangkan oleh PT MNC Land Tbk (KPIG), perusahaan milik Hary Tanoesoedibjo, bekerja sama dengan perusahaan properti milik mantan Presiden AS, Donald Trump.
ADVERTISEMENT
Dari catatan kumparan, taman hiburan yang disebut sebagai Movie Land di Lido City tersebut dibangun di atas lahan seluas 3.000 hektare di Lido, Sukabumi, Jawa Barat.
Dikutip dari South China Morning Post, setengah dari total pendanaan proyek ini dikabarkan bersumber dari pinjaman pada pemerintah China sebesar USD 500 juta. Anak usaha BUMN China bidang konstruksi, Metallurgical Corporation of China (MCC), dikabarkan telah menandatangani kesepakatan dengan MNC Land.
Meski demikian, perusahaan China tersebut dikabarkan tidak akan terlibat secara langsung. Namun di sisi lain, proyek tersebut nantinya akan menggunakan brand hotel milik Donald Trump.
Putra sulung Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Donald Trump Jr (kanan) selaku Executive Vice President Trump Organization berbincang dengan Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo dalam pra peluncuran Trump Residences Indonesia di kantor Marketing Gallery Trump Residences Indonesia, Jakarta, Selasa (13/8). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Menanggapi hal itu, Hary Tanoesoedibjo membantahnya. Dia mengatakan, belum menandatangani perjanjian pinjaman dana dari Negeri Tirai Bambu itu. Menurutnya, kerja sama dengan China baru sebatas penunjukan perusahaan konstruksi untuk taman hiburan yang berada di hunian mewah tersebut. Penunjukan dilakukan oleh anak perusahaan PT MNC Land Tbk.
ADVERTISEMENT
"Ditanya apakah perusahaannya telah menerima USD 500 juta dana China, Tanoesoedibjo mengatakan dalam pesan teks "tidak benar" dan menyatakan bahwa MNC hanya menunjuk Chinese Metallurgical Corporation of China (MCC) sebagai kontraktor," jelas dia dilansir Reuters, Jumat (18/5/2018).
Proyek milik Hary Tanoesoedibjo di Lido City itu diperkirakan akan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara hingga sebanyak 63,4 juta orang sampai 2038. Artinya rata-rata 3,17 juta wisatawan per tahun. Pemasukan devisa dari wisatawan mancanegara serta penghematan devisa yang keluar dari wisatawan domestik yang tak jalan-jalan ke luar negeri ditaksir mencapai USD 4,1 miliar selama 20 tahun.