Kaum Muda Banyak Menganggur, Pekerja Usia Senja di Korea Meningkat

20 Juli 2017 7:03 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masyarakat Korea Desak Pemakzulan Presiden Park Geun-hye (Foto: AP/Ahn Young-joon)
zoom-in-whitePerbesar
Masyarakat Korea Desak Pemakzulan Presiden Park Geun-hye (Foto: AP/Ahn Young-joon)
ADVERTISEMENT
Jumlah warga lanjut usia yang bekerja di Korea Selatan melampaui jumlah pekerja muda di kuartal II-2017. Tren ini diperkirakan akan terus berlanjut di tengah penuaan masyarakat dan pasar kerja muda yang semakin sedikit.
ADVERTISEMENT
Menurut Statistik Korea Selatan, pada kuartal II-2017, jumlah lansia berusia 60 tahun atau lebih yang bekerja adalah 4,25 juta jiwa. Sedangkan pemuda berusia 15 sampai 29 tahun yang bekerja mencapai 4,03 juta jiwa.
Dari tahun 2015, populasi lansia di Korea Selatan mulai mengungguli orang muda, dan kesenjangannya semakin melebar. Lansia yang bekerja di kuartal II-2017 terdiri dari 15,9 persen dari semua total jumlah pekerja.
Menurut hasil survei dari peneliti Hyundai Research Institute, Ko Seung-yeon, 82 persen masyarakat Korea Selatan berusia 50 tahun, mengatakan mereka ingin terus bekerja setelah nanti dirinya pensiun. Hal ini disebabkan kebijakan jaring pengaman sosial dari pemerintah tidak cukup kuat mereka andalkan, untuk menopang kebutuhan finansial mereka.
ADVERTISEMENT
"Kebanyakan dari mereka (para lansia yang telah pensiun), mengambil pekerjaan dengan gaji rendah. Sekitar 31,8 persen warga lansia yang dipekerjakan melakukan pekerjaan bergaji rendah," ujar Seung-yeon, dikutip dari Korean Times, Kamis (19/7).
Lebih lanjut Seung-yeon mengatakan tingkat pengangguran pemuda adalah 10,5 persen pada Juni 2017, angka tertinggi untuk Bulan Juni sejak tahun 1999. Tingkat pengangguran pemuda tersebut terdiri dari 23,4 persen pengangguran yang ingin mencari pekerja paruh waktu karena mereka sedang mempersiapkan ujian untuk menjadi pejabat pemerintah atau Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Para ahli memperkirakan masalah pengangguran bagi kaum muda tidak akan membaik sampai tahun 2019. Menurut LG Economic Research Institute, jumlah penduduk muda akan mulai menurun secara tajam sekitar tahun 2020-an, karena tingkat kesuburan yang rendah di tahun 2000-an
ADVERTISEMENT
Pemerintah telah mengumumkan rencana anggaran tambahan sebesar 11,2 triliun won untuk menciptakan lapangan kerja baru, namun pihak oposisi menolak untuk menyetujuinya. Kementerian keuangan memperkirakan jumlah pemuda pengangguran bisa melampaui 1,2 juta jiwa pada tahun 2021.