Kawasan Industri Tanjung Buton Dilirik Investor China

10 Agustus 2022 7:16 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Bupati Siak, Husni Mereka menerima audiensi dari LRDI yang membawa Investor dari China.  Foto: Pemkab Siak/HO/ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Bupati Siak, Husni Mereka menerima audiensi dari LRDI yang membawa Investor dari China. Foto: Pemkab Siak/HO/ANTARA
ADVERTISEMENT
Lembaga Rumah Dagang Indonesia (LRDI) membawa mitranya yaitu investor dari China, Henzhen Haineng Power Holding, Co Ltd, yang rencananya mau berinvestasi di Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB), Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau.
ADVERTISEMENT
Wakil Bupati Siak, Husni Merja, menerima audiensi perwakilan LRDI bersama calon investor tersebut di Kantor Bupati Siak, Selasa. "Kami Pemerintah Kabupaten Siak sangat apresiasi audiensi ini tentang tumbuh kembangnya potensi investasi ke depannya nanti," kata Husni Merza dikutip dari Antara, Rabu (10/9).
Husni menjelaskan Kabupaten Siak saat ini telah memiliki pelabuhan di KITB yang sedang dalam tahap pengembangan sesuai regulasi peruntukkannya. Ia berharap kondisi itu semakin memberi peluang untuk menarik Investor datang berinvestasi di Kabupaten Siak.

Petakan Peluang Agar Investor Tertarik Investasi di Siak

Ketua Umum LRDI, Debel Efendi, mengatakan kedatangannya ke Kabupaten Siak, juga ada beberapa tujuan, yaitu mencoba untuk memetakan potensi dan peluang yang ada di wilayah tersebut. Sehingga bisa menarik investor untuk berinvestasi di Siak.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pihaknya juga ingin melihat KITB yang jika dilihat dari peta dan dari segi lokasi kawasan ini sangatlah strategis. "Nanti kami akan meninjau langsung KITB, jika nantinya memungkinkan kami akan mendatangkan investor untuk berinvestasi, yakni dari China dan Turki," jelas Debel.
Selain itu, pihaknya juga melihat peluang memungkinkan untuk mendirikan pabrik tenaga listrik dengan menggunakan air garam dan magnesium B. Ini merupakan program kerja sama dari LRDI bersama Kementerian Desa Tertinggal.
"Ini bertujuan untuk mencapai target 100 persen elektrifikasi desa tertinggal, sesuai dengan target Pak Jokowi tahun 2024," tutur Debel Efendi.