Kawasan Stasiun Manggarai Semrawut, Kok Mau Gantikan Gambir?

17 Oktober 2019 8:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lalu lintas semrawut di sekitar Stasiun Manggarai, Jakarta Pusat. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Lalu lintas semrawut di sekitar Stasiun Manggarai, Jakarta Pusat. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah berencana tak menggunakan lagi Stasiun Gambir sebagai pemberhentian kereta jarak jauh mulai 2021. Pemberhentian kereta dari luar kota rencananya akan dialihkan ke Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Untuk mewujudkan rencana tersebut, pemerintah tengah membangun berbagai fasilitas seperti penambahan jalur, renovasi bangunan stasiun, hingga pembangunan Double-Double Track (DDT).
Walaupun secara infrastruktur sarana dan prasarana tengah diperbaiki agar menjadi layak, namun rupanya terdapat pula pekerjaan rumah untuk memperbaiki kawasan sekitar Stasiun Manggarai. Berikut kumparan rangkum:
1. PKL hingga Ojek yang Tak Tertata Bikin Semrawut
Semrawut. Kata itu yang paling pas untuk menggambarkan jalanan di sekitar Stasiun Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, di hari kerja. Kondisi itu tak hanya terjadi di jam sibuk saja.
Dari arah Matraman Jakarta Timur, jalanan menuju Stasiun Manggarai penuh sesak. Pun dari arah Jalan Tambak, Tebet, Jakarta Selatan, juga demikian.
Kepadatan di ruas jalan itu diperparah dengan puluhan ojek online dan ojek pangkalan serta bajaj yang mangkal di sisi kanan, kiri, dan depan stasiun.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, pedagang kaki lima dan kios yang berjualan di trotoar juga tak teratur, membuat pemandangan di sekitar stasiun kian semrawut.
Jika lepas jam padat, petugas Dishub DKI Jakarta mulai meninggalkan lokasi. Hal itu membuat dari mulai jam berangkat kerja pada pagi hari hingga jam pulang kerja pada malam hari, lokasi itu kerap alami kemacetan.
"Jalan di sini sempit, yang mangkal banyak. Makanya enggak usah heran kalau macet semrawut," ucap karyawan swasta yang hampir setiap hari menggunakan KRL via Stasiun Manggarai, Syaifuddin, di lokasi, Rabu (16/10).
Saat disinggung mengenai rencana Kemenhub untuk mengubah stasiun pemberhentian kereta jarak jauh dari semula Stasiun Gambir menuju Stasiun Manggarai, dia pun mengaku tak setuju.
ADVERTISEMENT
"Enggak usah aneh-aneh, jalanan di sini mau jadi apa kalau dipindah ke sini. Kecuali jalan bisa dilebarin, ojek online sama bajaj bisa ditertibkan, mungkin baru bisa dipertimbangkan," katanya.
Pedagang di sekitar Stasiun Manggarai, Jakarta Pusat. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
Senada, penumpang Kereta Bandara Soetta, Andin, saat ditemui di Stasiun Manggarai juga tak setuju dengan rencana Kemenhub. Menurut dia, fasilitas nonstasiun di sekitar Stasiun Manggarai belum memadai.
"Contohnya parkir aja. Di sini parkir motor aja susah, apalagi mobil. Beda sama Gambir yang parkirnya memadai, jalan di sini juga sempit kan," ucap Andin yang merupakan pegawai BUMN konstruksi.
‎Dia menambahkan, saat ini Stasiun Manggarai sudah menjadi tumpuan stasiun transit Kereta Rel Listrik (KRL), lalu belum lama ini dijadikan stasiun pemberangkatan pertama Kereta Bandara Soetta. Jika ditambah jadi stasiun kereta jarak jauh, Andin khawatir Stasiun Manggarai akan penuh sesak.
ADVERTISEMENT
"Emang ini lagi dibangun, tapi apa mampu kalau menampung penumpang KRL, kereta bandara, sama kereta jarak jauh," tegasnya.
2. Kemenhub Cari Solusi Persoalan Manggarai
Kasubag Humas Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Supandi mengakui lalu lintas di sekitar Stasiun Manggarai begitu semrawut. Namun sebelum nantinya KA jarak jauh dialihkan ke Stasiun Manggarai, persoalan itu ditarget sudah selesai.
"Kalau sekarang semrawut, ya ke depan akan kita tata supaya menjadi lebih baik," ucapnya.
Adapun dalam menyelesaikan persoalan Stasiun Manggarai, pihaknya akan mengajak berbagai pihak seperti kepolisian hingga Dishub DKI Jakarta dalam menentukan rekayasa dan pola lalu lintas agar akses Stasiun Manggarai tak lagi semrawut.
"Kementerian Perhubungan akan bekerja sama, Pemda DKI, kepolisian, PT KAI soal bagaimana penataannya. Jadi tidak sendiri," kata Supandi.
Kepadatan di depan Stasiun Manggarai, Jakarta Pusat. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
3. KAI Minta Pihak Terkait Turut Menertibkan
ADVERTISEMENT
Senior Manager Humas PT KAI Daerah Operasi 1 Jakarta, Eva Chairunisa, menyebut berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, kewenangan PT KAI hanya sebatas operator sarana dan prasarana perkeretaapian.
"Kewenangan kami terbatas. Fokus utama kami sesuai UU sebagai operator sarana dan prasarana kereta. Kami berharap pihak-pihak terkait ikut bergerak (membenahi kawasan Stasiun Manggarai)," ungkapnya.
Adapun yang dimaksud sarana perkeretaapian yakni seperti Kereta Rel Listrik (KRL), kereta penumpang, hingga gerbong barang. Sementara contoh dari prasarana kereta yaitu jalur kereta api, hingga stasiun.