KBRI Beijing Fasilitasi Kerja Sama Antar Pelaku Usaha RI-China

2 Desember 2022 9:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Signing Ceremony Indonesia and China as Complementary Partners, secara hybrid. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Signing Ceremony Indonesia and China as Complementary Partners, secara hybrid. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
KBRI Beijing menggelar 2nd Signing Ceremony Indonesia and China as Complementary Partners secara hybrid pada 24 November 2022, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Trade Expo Indonesia tahun 2022. Kegiatan serupa untuk pertama kalinya pernah diselenggarakan guna mendukung penyelenggaraan TEI ke-36 tahun 2021.
ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan hadir dan membuka rangkaian acara secara virtual. Dalam sambutannya, Mendag Zulhas menyampaikan penguatan kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan Tiongkok perlu dioptimalkan, agar dapat memberikan manfaat penuh bagi kedua negara.
Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Didi Sumedi, yang juga hadir secara virtual mengapresiasi para perusahaan Indonesia dan Tiongkok yang telah berpartisipasi dalam penandatanganan komitmen dagang, sekaligus menyampaikan apresiasi atas kinerja KBRI Beijing dalam mendukung pelaksanaan TEI ke-37 tahun ini.
"KBRI Beijing akan terus mengawal dan memfasilitasi kerja sama antara pelaku usaha Tiongkok dan Indonesia untuk bersama-sama merealisasikan komitmen bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi kedua negara," ungkap Dubes Djauhari pada sesi pembukaan kegiatan.
Dalam acara yang dipandu Atase Perdagangan KBRI Beijing tersebut, telah ditandatangani 16 kontrak dagang antara pelaku usaha Indonesia dan Tiongkok serta 4 letter of intent (LoI) antara Perwakilan Pemri di Tiongkok dengan pelaku usaha Tiongkok. Adapun nilai dari kontrak dagang dan LOI tersebut mencapai USD 8,03 miliar.
Signing Ceremony Indonesia and China as Complementary Partners, secara hybrid. Foto: Dok. Istimewa
Produk yang disepakati antara lain produk pertanian terdiri dari nanas segar dan olahannya, sarang burung walet, cangkang kelapa sawit, dan limbah kelapa sawit; produk makanan olahan terdiri dari bumbu, makanan sehat, kudapan, dan air kelapa; produk kosmetik terdiri dari produk perawatan kulit dan perawatan ibu dan anak, serta produk tambang berupa batu bara.
ADVERTISEMENT
"Hubungan perdagangan Indonesia dan Tiongkok saat ini dalam kondisi yang sangat erat, hal ini dapat dilihat dari data yang dipublikasi oleh Kepabeanan Tiongkok bahwa total nilai perdagangan kedua negara sampai dengan Oktober 2022 mencapai USD 122,47 miliar, meningkat sekitar 26,29 persen dari tahun sebelumnya, dengan begitu kami yakin masih banyak peluang peningkatan kerja sama yang signifikan di berbagai bidang," tambah Dubes Djauhari.
Selain itu, dalam acara ini, Dubes Djauhari Oratmangun juga meluncurkan aplikasi belanja daring (mobile apps) yang memamerkan produk-produk berkualitas asal Indonesia untuk pelaku usaha dan konsumen di Tiongkok dengan nama KOMODODO sebagai bentuk pengembangan platform ecommerce idnstore atau Indonesia Store, yang masih berbasis website, yang diluncurkan sebelumnya pada Januari 2021 oleh Menteri Perdagangan R.I.
ADVERTISEMENT