KCC Glass dan Xinyi Mulai Produksi Kaca 750 Ton/hari di Akhir 2024

30 Mei 2024 13:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pulau Rempang. Foto: HASIHOLAN SIAHAAN/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pulau Rempang. Foto: HASIHOLAN SIAHAAN/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Dua perusahaan asal Korea Selatan dan China bakal mulai produksinya di Indonesia di akhir 2024 ini. Mereka adalah KCC Glass dari Korea dan Xinyi Glass Holdings Limited dari China.
ADVERTISEMENT
PT KCC Glass Indonesia telah melakukan ground breaking di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah, pada 20 Mei 2021 lalu. Sementara pembangunan pabrik Xinyi di Batam sempat terkendala isu sengketa lahan rakyat, sebelum pemerintah memastikan masalahnya sudah teratasi dan pembangunan tetap dilanjutkan.
"Pemain baru adalah KCC dan Xinyi, mereka akan menambahkan masing-masing sekitar 750 ton per hari, kaca," kata Ketua Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman, Putra Narjadi, saat ditemui di Grand Hyatt Jakarta, Kamis (30/5).
Putra mengatakan hadirnya dua pemain kaca di Indonesia ini akan membuat Indonesia menjadi raja produsen kaca di ASEAN, setelah posisinya disalip negara tetangga, Malaysia.
Presiden Jokowi menghadiri penandatanganan MoU industri kaca dan panel surya di Pulau Rempang antara Xinyi International dan PT Makmur Eka Graha di Shangri-La Hotel, Chengdu, China, pada Jumat, 28 Juli 2023. Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
"Dua atau tiga tahun lalu di mana sebelumnya Indonesia produsen kaca terbesar di Asia Tenggara, lalu dikalahkan Malaysia dengan masuknya tiga pabrik kaca besar di Malaysia," kata Putra.
ADVERTISEMENT
"Tapi di tahun ini Indonesia akan melewati Malaysia, akan jadi nomor satu di ASEAN dengan adanya dua pemain baru asal Korea dan China yang mulai produksi di akhir tahun ini dan awal tahun depan. Dengan demikian kapasitas produksi kaca lembaran Indonesia akan jadi nomor satu lagi di ASEAN," sambungnya.
Produksi kaca di ASEAN mencapai 5,79 juta ton per tahun, di mana Malaysia menyumbang 2,04 juta ton per tahun, sedangkan Indonesia 1,35 juta ton per tahun. Di bawahnya ada Thailand dengan kapasitas 1,23 juta ton per tahun, dan Vietnam 990 ribu ton per tahun.
"Dengan kehadiran mereka kita akan jadi nomor satu lagi di ASEAN sebagai produsen kaca," katanya.