Ke Jokowi, PM China Curhat Soal Larangan Impor Jeruk Mandarin

7 Mei 2018 17:07 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi dan PM China Li di Istana Bogor. (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi dan PM China Li di Istana Bogor. (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)
ADVERTISEMENT
Kerja sama ekonomi dan perdagangan menjadi topik bahasan utama dalam pertemuan Perdana Menteri China Li Keqiang dengan Presiden Joko Widodo. Li menemui Presiden Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (7/5).
ADVERTISEMENT
Terkait perdagangan, Presiden meminta China meningkatkan impor komoditas unggulan produk Indonesia. Seperti kelapa sawit, sarang burung walet, kopi, serta buah-buahan tropis di antaranya manggis, buah naga, dan salak.
“Dengan jumlah penduduk 1,37 miliar, China merupakan pasar yang besar bagi produk-produk unggulan ekspor Indonesia,” kata Presiden Joko Widodo dalam pernyataan pers bersama Perdana Menteri Li Keqiang di Istana Bogor.
Menanggapi permintaan itu, Li menyatakan siap untuk meningkatkan impor kopi dan buah-buahan tropis. Namun dia sempat menyampaikan curhat (curahan hati), terkait pembatasan impor buah-buahan dari China, khususnya jeruk mandarin.
“Saya berharap dari Indonesia bisa ditingkatkan impor jeruk mandarin. Kami memastikan bahwa standar dan kualitas jeruk mandarin sesuai dengan standar dan kualitas Indonesia,” ujar Li Keqiang.
Jeruk Mandarin (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Jeruk Mandarin (Foto: Shutterstock)
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, menjelang tahun baru China (Imlek) pada Januari lalu, masyarakat sulit mendapati jeruk mandarin di pasaran. Kementerian Perdagangan memang tak menerbitkan Surat Persetujuan Impor (SPI) komoditas tersebut, sejak akhir 2017 hingga masa tahun baru Imlek 2018 tiba.
ADVERTISEMENT
Dari pantauan kumparan (kumparan.com) pada Januri lalu, harga jeruk mandarin pun melonjak hingga 1.600% akibat kelangkaan di pasar.
Sementara itu, komoditas yang disebutkan Presiden Joko Widodo seperti sarang burung walet, manggis, dan kopi, ekspornya terus meningkat ke China. Bahkan Indonesia menjadi penguasa pasar yang cukup besar untuk komoditas tersebut.