Kebijakan Trump Jadi Penyebab Harga Emas Melambung Tinggi

29 Maret 2025 7:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Donald Trump menyampaikan pidato saat penandatanganan perintah eksekutif di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Kamis (20/3/2025). Foto: Mandel Ngan/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Donald Trump menyampaikan pidato saat penandatanganan perintah eksekutif di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Kamis (20/3/2025). Foto: Mandel Ngan/AFP
ADVERTISEMENT
Kebijakan Presiden AS Donald Trump terkait tarif baru membuat terjadi kekhawatiran meningkatnya eskalasi perang dagang. Tak cuma itu, langkah Trump tersebut juga membuat harga emas mencetak rekor tertinggi karena investor beralih ke emas yang dianggap menjadi aset safe haven.
ADVERTISEMENT
Emas secara historis memang dianggap sebagai safe haven terhadap ketidakstabilan ekonomi dan politik. Logam mulia ini juga mendapat dukungan dari kebijakan suku bunga rendah.
Emas batangan telah naik 2 persen dalam sepekan dan berada di jalur kenaikan mingguan keempat berturut-turut. Sementara itu, harga emas berjangka AS meningkat 1 persen menjadi USD 3.092,50 per ons. Pada pukul 07.10 GMT kemarin, harga emas spot naik 0,9 persen menjadi USD 3.083,33 per ons, setelah sebelumnya menyentuh level tertinggi sepanjang masa di USD 3.086,21 pada awal sesi.
"Kebijakan perdagangan dan fiskal AS, ketegangan geopolitik, serta perlambatan pertumbuhan ekonomi—semuanya mendukung emas. Level penting berikutnya adalah USD 3.100 per ons," ujar Analis Pasar Keuangan dari Capital.com, Kyle Rodda, dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
Selain ketidakpastian seputar kebijakan tarif, kenaikan emas juga karena potensi pemotongan suku bunga, konflik geopolitik, serta pembelian emas oleh bank sentral.
Analis dari Marex, Edward Meir, menambahkan bahwa pasar belum sepenuhnya memahami bagaimana respons pembalasan dari negara lain terhadap kebijakan tarif Trump.
Tarif timbal balik Trump, yang dijadwalkan berlaku mulai 2 April, berpotensi memicu inflasi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi, serta memperburuk ketegangan perdagangan global.
Ilustrasi emas batangan. Foto: Athit Perawongmetha/REUTERS
"Kami tetap bullish terhadap harga emas. Ketidakpastian kebijakan AS, konflik militer global, kekhawatiran inflasi, serta kondisi makroekonomi yang tidak stabil akan terus menopang harga emas," kata analis dari BMI dalam sebuah catatan riset.
Presiden Federal Reserve Richmond, Tom Barkin, menyatakan bahwa kebijakan moneter AS saat ini masih cukup ketat. "Menghadapi tingkat ketidakpastian yang tinggi dan perubahan kebijakan yang cepat, kebijakan moneter saat ini sudah sesuai," kata Barkin.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, harga perak spot stabil di USD 34,41 per ons, platinum turun 0,1 persen menjadi USD 985,34 per ons, dan paladium naik 0,5 persen menjadi USD 980,14 per ons. Ketiga logam tersebut masih berada di jalur kenaikan mingguan.