Kebut Kinerja, Mitratel Andalkan Bisnis Sewa Menara

16 Mei 2023 17:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menara BTS Telkomsel di kawasan Gunung Bromo. Foto: Antara Foto/Zabur Karuru
zoom-in-whitePerbesar
Menara BTS Telkomsel di kawasan Gunung Bromo. Foto: Antara Foto/Zabur Karuru
ADVERTISEMENT
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel mengandalkan penyedia layanan infrastruktur digital, yaitu penyewaan menara (tower leasing) dan bisnis ekosistem menara (tower related business) untuk mengebut kinerja. Hal ini sejalan pembangunan infrastruktur digital, seperti mengakuisisi menara telekomunikasi dan kabel serat optik (fiber optic) tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko, mengatakan ketersediaan menara telekomunikasi dan infrastruktur digital pendukung tower ini memperkuat konektivitas yang disediakan operator seluler yang berdampak positif terhadap digitalisasi di seluruh sektor.
"Mitratel optimistis pengembangan infrastruktur digital yang digencarkan Mitratel semakin mempercepat transformasi digital dan memudahkan publik mengakses platform digital," ujar Teddy, sapaan akrab Theodorus dalam keterangannya, Selasa (16/5).
Portofolio Tower Leasing terus menjadi pendorong pertumbuhan perusahaan, didorong oleh pendapatan tenant dan kolokasi/Tower Leasing per Maret 2023 mencatatkan pendapatan senilai Rp 1,73 triliun atau tumbuh sebesar 18,8 persen dibandingkan kuartal pertama tahun lalu.
Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko di acara Telkom Group Investor Day 2022, di Nusa Dua, Bali, Rabu (24/8/2022). Foto: Dok. Mitratel
Sementara portofolio bisnis lain terkait menara di antaranya adalah layanan fiberisasi ke tower (Fiber to The Tower), managed service, dan project solution. Selain itu Mitratel juga sedang menginisiasi bisnis Power to The Tower, Edge Infra Solution dan Active Equipment Services. Selama periode kuartal pertama tahun ini, portofolio bisnis lain terkait menara mencatatkan porsi pendapatan sebesar 6 persen di periode tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain itu dari segmen jaringan fiber optic berkontribusi terhadap porsi pendapatan sebesar 2 persen. Saat ini Mitratel telah berhasil mengakselerasi kepemilikan jaringan fiber hingga 26 ribu km sebagai hasil ekspansi organik maupun inorganik.
Power To The Tower dan Edge Infra Solution merupakan inisiatif bisnis baru yang sedang disiapkan sebagai mesin pertumbuhan baru perusahaan. Komersialisasi layanan kami akselerasi selaras dengan program pengembangan layanan jaringan seluler dari MNO.
"Seluruh portofolio kami ini memperkuat kapasitas Mitratel untuk menyediakan infrastruktur digital yang andal dan teruji dalam membelikan layanan terbaik kepada pelanggan kami yaitu para operator seluler," tutur Teddy.
Model bisnis Power to The Tower ini adalah penyediaan sumber energi baik di site-site on grid (terkoneksi dengan sumber energi utama) maupun off grid (jaringan yang tidak terhubung ke listrik PLN).
ADVERTISEMENT
Dampak tersedianya infrastruktur digital, semisal ketersediaan menara telekomunikasi dan fiberisasi, adalah terjadinya akselerasi digitalisasi yang memudahkan publik mengadopsi solusi digital termutakhir sehingga dapat mendorong peningkatan aktivitas, produktivitas ekonomi nasional.
Riset bisnis Mitratel. Foto: kumparan
“Dalam hal ini Mitratel akan berupaya untuk selalu memberikan kontribusi maksimal untuk pengembangan transformasi digital di Indonesia,” terang Teddy.