Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kebut Proyek Kereta Cepat, KCIC Datangkan Bor Raksasa dari China
31 Januari 2019 12:53 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
ADVERTISEMENT
Pelaksanaan Konstruksi Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dikebut dengan hadirnya Tunnel Boring Machine (TBM) yaitu alat bor yang didatangkan khusus dari Negeri Tirai Bambu dan telah mendarat di Lokasi Tunnel #1 Halim Km 3+600, Jakarta.
ADVERTISEMENT
TBM KCJB tersebut berangkat dari Zhanghuabang Wharf, Shanghai China dengan kapal Phoenix Pine ke Tanjung Priok. Proses administrasi dan pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh Bea dan Cukai Kantor Pelayanan Utama, Tanjung Priok mendukung tibanya TBM di lokasi Tunnel #1 Halim dengan tepat waktu.
“Kita patut berbangga, TBM yang ada di hadapan kita ini adalah yang terbesar yang pernah ada di Indonesia. TBM ini nantinya mampu membuat terowongan untuk dua jalur kereta cepat sehingga saya yakin, progres pembangunan yang ditargetkan 60 persen dapat tercapai. Kami berterima kasih kepada segenap pihak yang telah membantu kelancaran kedatangan TBM KCJB,” tegas Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra, dalam keterangan tertulis, Kamis (31/1).
Tunnel boring machine super besar yang berbobot 3.649 ton dengan diameter 13,19 m dan panjang mencapai 105 m ini akan beroperasi di daerah Halim dengan menggunakan Metode Shield Tunneling untuk pengerjaan konstruksi terowongan sepanjang 1.885 meter yang merupakan bagian dari 22 titik penting pekerjaan konstruksi KCJB.
ADVERTISEMENT
Pengerjaannya menggunakan metode Shield Tunneling dikarenakan titik kritis ini berlokasi di Km 3+600 melewati jalan tol Cikampek dan overpass jalan arteri Jatiwaringin yang notabene merupakan titik terpadat mobilisasi warga Jakarta ke daerah Bekasi dan Bandung.
Penggunaan TBM ini diyakini oleh Chandra, sama sekali tidak akan menghambat lalu lintas tol Jakarta - Cikampek karena tingkat keamanan metode pengerjaan Shield Tunneling jauh lebih tinggi dibandingkan dengan metode drill, blasting atau metode lainnya.
Metode ini bekerja seperti cacing bawah tanah di mana pengerjaannya dilakukan tanpa mengganggu aktivitas yang ada di atasnya. Selain itu, TBM juga digunakan pada titik ini karena sesuai dengan aturan Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP) Bandara Halim Perdanakusuma yang mengatur ketinggian bangunan dan kemungkinan mengganggu operasional penerbangan.
ADVERTISEMENT
Pengeboran 24 jam Tanpa Henti
Perakitan alat TBM akan memakan waktu sekitar 45 hari dengan target di bulan Maret akan segera dilanjutkan dengan operasi.
“TBM akan bekerja secara signifikan dengan pengeboran selama 24 jam tanpa henti. Optimalisasi pengeboran pada titik ini rata-rata sebesar 8 -10 meter per hari sehingga diharapkan dapat mempercepat pekerjaan di titik ini,” ungkap Chandra sekaligus menegaskan komitmen perusahaan untuk menyelesaikan pekerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini pada tahun 2021.
“Lets work together and build together to achieve more for High Speed Railway Jakarta-Bandung Project” Kereta Cepat Punya Indonesia, Kerja Kita Prestasi Bangsa!” Tegas Chandra.