Kebutuhan Dalam Negeri Meningkat, SKK Migas Diharapkan Genjot Lifting Migas

27 Februari 2025 18:05 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapat kerja SKK Migas bersama Komisi XII DPR RI, di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat pada Kamis (27/2). Foto: Argya Maheswara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rapat kerja SKK Migas bersama Komisi XII DPR RI, di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat pada Kamis (27/2). Foto: Argya Maheswara/kumparan
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi XII DPR RI Fraksi Golkar, Mukhtarudin, mendorong SKK Migas meningkatkan produksi minyak dan gas (migas) nasional, seiring kebutuhan yang makin meningkat.
ADVERTISEMENT
"Peningkatan lifting migas bisa dengan memaksimalkan wilayah kerja lama dan menambah wilayah kerja baru," kata Mukhtarudin saat rapat antara Komisi XII dengan SKK Migas di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (27/2).
Menurut dia, meningkatkan produksi di wilayah kerja migas lama bisa dengan penggunaan teknologi Enchanced Oil Recovery (EOR). Di Blok Rokan misalnya, Pertamina Hulu Rokan (PHR) sudah meningkatkan produksinya dengan menggunakan teknologi EOR di sumur-sumur minyak yang tua. Meski begitu, teknologi ini juga bagus untuk sumur-sumur yang baru.
SKK Migas juga harus melakukan ekspansi wilayah kerja baru. Perlu akselerasi wilayah kerja baru migas."Kita punya potensi besar di Blok Masela dan East Natuna. SKK Migas harus menjadikan Blok Masela dan Blok East Natuna sebagai konsen," ujarnya.
Anggota Komisi XII DPR RI Fraksi Golkar, Mukhtarudin. Foto: Fraksi Golkar
"Upaya menggenjot lifting migas ini penting untuk mencapai target swasembada energi yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto dan juga Menteri ESDM Bahlil Lahadalia," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Mukhtarudin meminta SKK Migas membicarakannya dengan KKKS yang potensial sehingga ada progres lebih. " Kita berharap ada progress lebih dari dua blok strategis ini yang akan menjadi kunci daya dukung energi di masa depan," katanya.
Pemerintah menetapkan asumsi dasar lifting migas dalam APBN 2025. Lifting minyak bumi dipatok sebesar 605 ribu barrel oil per day (BOPD), sementara target lifting gas bumi diketok sebesar 1.005 ribu barrel oil equivalent per day (BOEPD).
Sebelumnya, Kepala SKK Migas Djoko Siswanto menuturkan Work Program and Budget (WP&B) untuk tahun depan sudah selesai dibahas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
"Kita baru selesai membuat persetujuan work program and budget untuk komitmen para KKKS untuk mencapai targetnya (lifting) nanti paling telat nanti akhir Desember," jelas Djoko saat ditemui di Anugerah DEN 2024, Selasa (10/12).
ADVERTISEMENT
Djoko juga membuka peluang ada perubahan dalam target lifting migas tahun 2025 dalam WP&B, termasuk potensi kenaikan dari target yang sudah ditetapkan di akhir tahun ini.
"Tapi di dalam perjalanannya di 2025 itu juga bisa direvisi kalau ada inovasi-inovasi baru untuk menaikkan produksi," tutur Djoko.