Kebutuhan Ikan saat Ramadan-Lebaran Diperkirakan Capai 1,64 Juta Ton

Konferensi Pers Kesiapan Stok Ikan saat Ramadan-Lebaran di Kantor Kementerian KP, Jakarta Pusat pada Rabu (5/3/2025). Foto: Argya D. Maheswara/kumparan

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP) menyampaikan stok daging ikan tangkap maupun budidaya untuk Ramadan dan Idul fitri dalam kondisi aman.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk KP Budi Sulistyo menjelaskan prognosa hasil produksi ikan tangkap dari Januari-Maret 2025 sebanyak 1,47 juta ton.

Sementara untuk produksi ikan budidaya sebanyak 1,59 juta ton. Berdasarkan prognosa itu, produksi ikan periode Januari sampai Maret 2025 secara total dapat mencapai 3,06 juta ton.

“Jadi kondisi ini sebenarnya cukup mencukupi untuk kebutuhan hingga bulan Maret dan juga menjelang lebaran dan pasca lebaran,” kata Budi dalam konferensi pers di Kantor Kementerian KP, Jakarta Pusat pada Rabu (5/3).

Aktivitas penjual ikan di salah satu pasar tradisional di Jakarta, Kamis (27/6/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Khusus untuk Februari dan Maret Budi mengestimasi ketersediaan ikan mencapai 2,09 juta ton karena adanya kenaikan pasokan sebesar 7,30 persen dari hasil tangkapan dan budidaya.

Kebutuhan daging ikan selama Ramadan dan Idul Fitri diperkirakan meningkat mencapai 1,64 juta ton. Budi bilang ketersediaan ikan pada Februari dan Maret yang dapat mencapai 2,09 juta ton yang artinya cukup untuk memenuhi kebutuhan Ramadan dan Idul Fitri.

“Memasuki bulan Lebaran, H-7 Ramadan 2025 hingga H+3 Idul Fitri, kebutuhan ikan diperkirakan meningkat sebesar 7,3 persen. Dari 0,79 juta ton pada bulan Februari 2025 menjadi 0,85 juta ton pada bulan Maret,” ujar Budi.

Untuk menjaga kestabilan harga, Kementerian KP terus melakukan pemantauan harga di nelayan maupun di penyimpanan atau cold storage. Untuk ini harga ikan saat Ramadan dan Idul fitri dinilai akan tetap stabil.

“Sehingga kalau dari kondisi itu maka sementara ini adalah stok aman dan ketersediaan tadi sampaikan juga harga cukup stabil, fluktuatif sekitar 5 persen,” kata Budi.