Kejar Porsi EBT 23 Persen di 2025, ESDM: Kita Punya Potensi

25 Juli 2023 11:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, pada ASEAN Solar Summit 2023 di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (25/7/2023). Foto:  Nabil Jahja/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, pada ASEAN Solar Summit 2023 di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (25/7/2023). Foto: Nabil Jahja/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ASEAN menargetkan porsi Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada bauran energi di Asia Tenggara. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan Indonesia memiliki kapasitas yang cukup untuk mewujudkan target ini.
ADVERTISEMENT
Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, menyebutkan Indonesia memiliki sumber daya yang cukup untuk memaksimalkan potensi EBT, terutama dari energi surya. Ia mengatakan potensi Indonesia tidak kalah dari negara-negara ASEAN lainnya, seperti Singapura
“Indonesia dan Singapura berbagi sumber daya yang sama kapasitasnya dalam tenaga surya. Perbedaannya hanya area, Indonesia luasnya 2 juta kilometer persegi, Singapura luasnya 700 kilometer persegi. Itu satu-satunya perbedaan,” tutur Dadan pada ASEAN Solar Summit 2023 di Jakarta, Selasa (25/7).
Oleh karenanya, Dadan mengatakan energi surya menjadi salah satu energi terbarukan strategis yang menjadi fokus garapan Indonesia untuk beberapa tahun ke depan.
Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana. Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Ia juga menuturkan pasar untuk tenaga surya sangat besar di negara-negara ASEAN, sehingga ESDM menargetkan untuk melakukan ekspansi industri surya di Tanah Air. Dadan menyebutkan Indonesia tidak boleh kalah dari Malaysia dan Vietnam yang sudah lebih dulu membangun rantai pasokan tenaga surya.
ADVERTISEMENT
“Ada pasar yang besar di ASEAN untuk energi surya, maka kita ingin memiliki industri di Indonesia. Malaysia memilikinya, dan VIetnam juga memproduksi dalam rantai pasokan tenaga surya,” ujarnya.
Dadan menuturkan sebagai ketua ASEAN 2023, Indonesia berusaha memaksimalkan kontribusi penyediaan energi berkelanjutan di Asia Tenggara, terutama untuk energi surya, sebagai negara tropis yang tidak memiliki kekurangan sumber daya alam.
“Indonesia juga akan meluncurkan industri tenaga surya terintegrasi yang akan diluncurkan Presiden pada akhir bulan ini, atau awal bulan depan. Kami akan memiliki beberapa rekomendasi tentang bagaimana kawasan ASEAN dapat melakukan kerja sama, dan ESDM siap memfasilitasi dan mendukung inisiatif ini,” pungkasnya.