Kejar Tayang Proyek IKN di Musim Penghujan, Demi Penuhi Target Jokowi

17 November 2023 9:30 WIB
ยท
waktu baca 5 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Situasi pembangunan konstruksi di IKN Nusantara, Kamis (16/11/2023). Foto: Akbar Maulana/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Situasi pembangunan konstruksi di IKN Nusantara, Kamis (16/11/2023). Foto: Akbar Maulana/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mobil berukuran besar lalu lalang bergerak pelan menghindari jalan tanah liat yang becek selepas diguyur hujan. Jalanan menjadi licin dan berlumpur. Begitu kira-kira pantauan di lokasi proyek Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
ADVERTISEMENT
Di tengah perjalanan, terlihat pekerja konstruksi IKN bekerja mengerjakan proyek pembangunan. Tak ada yang diam, semua pekerja seolah diburu waktu.
Pekerja kontruksi di IKN memang dituntut untuk bekerja cepat. Mereka diberi target KIPP harus selesai 2024. Rencananya HUT RI pada Agustus 2024 akan digelar di IKN Nusantara, sebelum Jokowi lengser dari periode keduanya memimpin Indonesia.
Kondisi akses jalanan yang becek saat diguyur hujan menghambat pekerjaan. Pasokan material bisa telat datang karena angkutan besar harus berjalan pelan, ditambah pekerjaan pengecoran yang mustahil terus beroperasi di tengah derasnya hujan. Bulan ini, Kalimantan Timur sedang sering diguyur hujan.
Batching Plant Manager IKN Sepaku PT Waskita Beton Precast (WSBP) Tbk, Rusdiansyah, menjelaskan hampir semua proyek di IKN area pengecorannya tidak tertutup, sehingga berjalannya konstruksi pekerjaan sangat tergantung cuaca di lokasi.
ADVERTISEMENT
"Jadi kalau hujannya dari pagi sampai sore, seharian itu kita enggak ngecor," kata Rusdi saat berbincang dengan kumparan di lokasi proyek IKN.
Setiap kali area proyek diguyur hujan deras, perlu waktu 2 sampai 3 jam untuk menata tanah agar jalanan aman dilalui alat-alat berat konstruksi maupun angkutan besar pengangkut material bangunan.
Jadi selain menggarap konstruksi IKN, para pekerja di sana juga menggarap tanah. Setelah hujan, lapisan lumpur di kawasan proyek terlebih dahulu akan dikeruk sampai lapisan tanah yang konturnya padat. Setelahnya, tanah harus diratakan dan dipadatkan. Pekerjaan ini memakan 2-3 jam tergantung deras dan lamanya hujan turun.
Kendaraan berat proyek IKN yang masuk ke kawasan proyek membawa lumpur di jalan nasional. Faktor ini juga menghambat kecepatan konstruksi. Demi keselamatan, tidak mungkin kendaraan berat dipaksa meluncur di jalan nasional yang licin.
ADVERTISEMENT
"Artinya pada saat hujan deras efeknya tanah yang dari proyek ke jalan sehingga dia lincin. Pada saat ada kendaraan-kendaraan berat ini dia terhambat pada saat mau nanjak. Itu yang jadi kendala. Bisa sampai 2-3 jam," kata dia.
Namun dengan semua kendala dan hambatan itu, Rusdi masih optimistis proyek pembangunan IKN Tahap I bisa selesai pada 2024. Solusinya, menambah jam kerja alias lembur. Pekerja di IKN bisa bekerja penuh 12 jam dengan 2 shift waktu kerja.
Dia mencontohkan jam kerja di lokasi saat musim hujan seperti ini. Bila hujan turun sejak pukul 8 pagi, sedangkan di jadwal harus mulai pekerjaan pukul 9 pagi, maka pekerjaan terpaksa harus ditunda sampai hujan berhenti. Setelah itu pun butuh waktu untuk pengerjaan akses jalan, bisa 2 sampai 3 jam.
ADVERTISEMENT
"Jadi yang hari ini misalkan (target progres) 100, karena hujan hanya bisa 50, utang 50 itu harus dibayar besoknya supaya schedule-nya tidak geser lagi. Dengan lembur atau dengan menambah tenaga kerjanya. Yang tadinya tenaga kerjanya hanya di satu titik, bisa dibagi dua tim," jelas Rusdi.
Rusdi sendiri dipercaya untuk menggarap proyek Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung Kawasan Istana Kepresidenan RI. WSBP telah merealisasikan penyaluran suplai material sebesar 57,12 persen dari kontrak.
"Kendala sama, hujan cuaca seperti ini jadi kendala yang sedikit banyak hambat pekerjaan," jelas dia.
Sama seperti Rusdi, Project Manager PT Waskita Karya (Persero) Tbk IKN Nusantara Pembangunan Kantor Kemenko IV, Annas Maghfuri, mengaku cuaca hujan saat ini menghambat pembangunan Gedung Kemenko IV di IKN.
ADVERTISEMENT
Dia menjelaskan, sebenarnya kontrak WSBP berakhir pada Oktober 2024. Namun karena Jokowi ingin proyek dikebut, dia ditarget menyelesaikannya Juni 2024.
"Ini 16 November progresnya 34 persen. Kita punya kontrak dari awal Januari 2023 sampai 22 Oktober 2024. Namun atas permintaan khusus Presiden, karena rencananya Agustus 2024 ada upacara di situ, kita diminta untuk percepatan," kata Annas.
Annas masih optimistis bisa merampungkan proyek Kemenko IV pada Juni 2024. Dia juga menegaskan bahwa pengerjaan proyek masih sesuai target. Untuk menyelesaikan Gedung Kemenko IV, dia mengerahkan sekitar 400 pekerja di lokasi.
Situasi pembangunan konstruksi di IKN Nusantara, Kamis (16/11/2023). Foto: Akbar Maulana/kumparan
Setelah banyak memulai groundbreaking proyek IKN pada November ini, Presiden Jokowi menginginkan sebelum ganti tahun ada 8-9 groundbreaking lagi di IKN. Dengan begitu, proyek di IKN menjadi semakin banyak.
ADVERTISEMENT
"Lalu untuk kendala di lapangan mungkin di bulan-bulan ini November ini lebih ke cuaca, karena saat ini cuaca sering hujan, dan padat paket pekerjaannya di IKN ini antara paket satu dan lainnya, ini semuanya bekerja bareng," ujar Annas.
Seperti yang selalu dikatakan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, bahwa infrastruktur dasar di IKN menjadi faktor signifikan percepatan proyek. Itu juga yang menjadi perhatian Annas sebagai pekerja yang merasakan langsung berjalannya konstruksi di lokasi.
"Sedangkan jalannya kan itu-itu saja. Jadi dengan bertambahnya paket ya otomatis mobilitas alat berat dan truk dan lain-lain, ditambah lagi musim hujan, pekerjaan-pekerjaan jalan itu semua jalan untuk kejar target juga kan, crowded-nya di situ," tegas Annas.
ADVERTISEMENT
Kemenko IV memiliki 4 tower dan bila sudah selesai bisa menampung 1.351 ASN. Pada tahap pertama, gedung Kemenko IV ini akan dijadikan office sharing kementerian-kementerian di bawah Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Meski ada hambatan di distribusi material, Annas mengaku hal itu tidak membuat pembengkakan biaya konstruksi yang signifikan. Imbasnya hanya pada waktu pekerjaan yang menjadi semakin lama. Seperti kata Rusdi, lembur jadi satu-satunya solusi.
"Kita sekarang punya strategi, kalau dulu biasanya pengecoran harus berhenti di jam 3-4 (sore), skarang kita jam 3 (sore)-8 pagi tetap dibablaskan," kata dia.