Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Kekurangan Pekerja Konstruksi Andal, PUPR Bangun Politeknik PU
27 Desember 2018 13:23 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB

ADVERTISEMENT
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan Politeknik Pekerjaan Umum (PU) akan beroperasi di 2019. Pada hari ini, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir menyerahkan izin prinsip pendirian Politeknik PU.
ADVERTISEMENT
Rencananya, lokasi Politeknik PU akan menempati gedung bekas Balai Uji Coba Sistem Diklat Perumahan dan Permukiman Kementerian PUPR di Semarang, Jawa Tengah. Lokasi tersebut memiliki luas lahan 3,8 hektare dengan luas bangunan 11.820 meter persegi.
"Nanti proporsi pembelajaran di Politeknik ini adalah 50 persen praktik industri, 50 persen teori," ucap Nasir di Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (27/12).
Menurut dia, Politeknik PU akan memiliki 3 program studi, yakni DIII Teknologi Konstruksi Bangunan Gedung, DIII Teknologi Konstruksi Bangunan Air, dan DIII Teknologi Konstruksi Jalan dan Jembatan. Nasir berharap, ahli konstruksi akan lahir dari Politeknik PU.
"Presiden selama ini mendorong agar pendidikan vokasi harus lebih tinggi dari pendidikan akademik. Kenapa? Ini sangat penting untuk bisa supply tenaga kerja dengan baik," bebernya.
ADVERTISEMENT

Sementara itu, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menambahkan target mahasiswa Politeknik PU adalah PNS Kementerian PUPR, tenaga kerja konstruksi yang dikirim kontraktor/konsultan, dan umum. Di awal berdiri, ditargetkan Politeknik PU memiliki 150 mahasiswa.
"Ini kan ada 3 program studi, masing-masing 50 mahasiswa jadi 150 mahasiswa. Yang (ASN dan dari kontraktor/konsultan) beasiswa, kalau yang umum bayar," katanya.
Dia pun mengungkapkan, Politeknik PU dibangun karena saat ini jumlah tenaga konstruksi handal yang sudah tersertifikasi tergolong minim. Menurutnya setiap kenaikan anggaran infrastruktur sebesar Rp 1 triliun dibutuhkan 14 ribu tenaga kerja konstruksi.
"Iya nanti bisa (lulusan Politeknik PU kerja di perusahaan konstruksi), mereka itu kesulitan cari orang. Jadi mereka (kontraktor) sangat membutuhkan ini," ucap Basuki.
ADVERTISEMENT
Nantinya dalam operasional Politeknik PU, Kementerian PUPR akan bekerja sama dengan Universitas Diponegoro. Mulai dari penyediaan tenaga pengajar, laboratorium dan peralatan alat belajar mengajar, serta kerja sama lain agar Politeknik PU menghasilkan lulusan kompeten.