Kelangkaan Kontainer China Diprediksi Bakal Hambat Ekspor Indonesia

23 Februari 2022 17:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pekerja menggunakan masker mengikatkan sebuah kapal kontainer di Pelabuhan Qindao, Shandong, China. Foto: China Daily / via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pekerja menggunakan masker mengikatkan sebuah kapal kontainer di Pelabuhan Qindao, Shandong, China. Foto: China Daily / via REUTERS
ADVERTISEMENT
Hampir tiga tahun wabah corona menghantam dunia, berimbas pada arus pengiriman barang antar negera. Kontainer untuk ekspor dan impor mengalami kelangkaan.
ADVERTISEMENT
Staf Khusus Bidang Perumusan Fiskal Sektoral Kementerian Keuangan, Titik Anas, kelangkaan kontainer ini bakal membuat ekspor Indonesia terhambat. Salah satunya kelangkaan kontainer di China.
“Ini mejadi masalah besar selama tahun 2020 sampai 2021. Eksportir kecil utamanya yang UMKM itu sulit mendapatkan kontainer, sulit mendapatkan space di pelayaran sehingga mereka tak bisa melakukan ekspor,” ujar Titik pada acara Gambir Trade Talk 2022, Rabu (23/2).
Kelangkaan tersebut, terjadi karena adanya pembatasan produksi besi dan baja oleh China untuk menjaga kualitas udara menjelang perhelatan Olimpiade Beijing 2022 menyebabkan permintaan kapal menjadi berkurang.
Sementara itu, aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Ningbo yang masih mengalami congestion (kemacetan) akibat pemberlakuan aturan pemeriksaan kesehatan yang ketat seiring dengan ditemukannya kasus COVID-19 di China.
ADVERTISEMENT
Namun, Titik menjelaskan bahwa saat ini kondisi tersebut berangsur normal. Harga shipping juga mulai melandai setelah berada di tarif tertinggi di 2021 lalu.
“Harga shipping melandai, memang puncaknya itu di 2021 masih kita amati sehingga sulit untuk mendapat kontainer. Tapi diperkirakan akan melandai baik itu harga kontainer maupun ketersediaan kontainer,” jelasnya.
Sebelumnya, kelangkaan dan tingginya harga jasa transportasi laut tersebut juga disinggung oleh mantan anggota Ombudsman RI, Alvin Lie. Menurutnya kelangkaan itu disebabkan karena ketegangan yang terjadi antara China dengan Amerika.
Petugas berada di atas peti kemas saat bongkar muat di Pelabuhan Agats, Asmat, Papua, Rabu (30/6/2021). Foto: Puspa Perwitasari/Antara Foto
“Terjadi kelangkaan kontainer akibat perang dagang antara China dengan Amerika Serikat. China blokir kapal dan kontainernya prioritas untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Negara-negara yang tidak punya kapal dan kontainer hanya bisa menunggu ketersediaan,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Kondisi tersebut menurut Alvin mengakibatkan pada mahalnya biaya sewa dan jadwal pengiriman ekspor impor menjadi terkendala. Oleh sebab itu dia mengatakan Indonesia perlu untuk memperbaiki strategi transportasinya, terutama kontainer-kontainer untuk kepentingan pengiriman.
“Sudah saatnya Indonesia perbaiki strategi transportasi kargo. Punya stok kontainer sendiri dan memperkuat armada kapal-kapal kargo besar (Mother Vessels) tidak hanya Feeder Vessels,” ujarnya.