Kelas Investasi: Mau DP Rumah, Baiknya Tabung di Reksa Dana atau Saham?

6 Oktober 2021 8:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi KPR untuk milenial. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi KPR untuk milenial. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Investasi bisa dijadikan alternatif tabungan dana yang dianggarkan untuk suatu kebutuhan, misalnya membeli rumah. Namun, tak semua bentuk investasi cocok diterapkan untuk tujuan jangka pendek seperti DP rumah.
ADVERTISEMENT
Co-founder Ternak Uang Timothy Ronald, menjelaskan, untuk menabung DP rumah, investasi saham dinilai kurang tepat. Pasalnya memiliki risiko yang lebih tinggi.
Berinvestasi di reksa dana bisa jadi pilihan yang lebih tepat karena memiliki risiko lebih rendah. Namun pilihan jenis reksa dana juga harus dipertimbangkan. Misalnya reksa dana pasar uang atau pendapatan tetap yang lebih low risk dibandingkan dengan reksa dana saham yang tentu tetap akan terpengaruh fluktuasi pasar saham.
“Simpelnya kalau kita mau beli produk, kita harus cari goals kita apa. Misalnya kita mau nabung untuk DP rumah satu tahun lagi, maka kita pilih individual stock itu bukanlah hal yang bagus, ujar Timothy dalam live Instagram Kelas Investasi kumparan, Selasa (5/10).
ADVERTISEMENT
Let’s say kita beli saham FREN, sekarang turun terus, kita mesti DP rumah, apa yang terjadi? nanti enggak dapet rumahnya, lanjutnya.
Kelas Investasi episode 7 membahas tentang reksadana. Foto: kumparan
Dengan pilihan jenis reksa dana yang tepat, maka tujuan investasi bisa tercapai. Maka itu, dalam melakukan investasi harus dihitung tujuan dan time frame dari return yang akan diambil.
Timothy juga menekankan, sebelum melakukan investasi ada baiknya dana darurat sudah diamankan. Sebab bagaimanapun bentuk investasinya tetap ada risiko.
“Sedangkan kalau misalnya kita beli reksa dana pasar uang yang which is underlying asetnya time deposit dan obligasi di bawah setahun yang ibaratnya itu enggak ada down-down-nya. Nah kalian nanti rumahnya kebeli,” tuturnya.
Hal yang sama juga bisa diterapkan untuk investasi dengan tujuan menabung sebagai dana liburan.
ADVERTISEMENT
“Misalnya kita mau liburan ke dubai 6 bulan lagi. Nabungnya pake apa? ya jangan pake saham. Kalau saham kita harus tau time frame kita berapa,” tutupnya.