Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Kelas Investasi: Pilih Metode DCA atau Lump Sum untuk Nabung Reksa Dana?
5 Oktober 2021 21:20 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Reksa dana bisa menjadi pilihan untuk investasi. Dibandingkan dengan saham, reksa dana memang memiliki risiko lebih rendah dengan dana yang dikelola oleh manajer investasi.
ADVERTISEMENT
Dalam berinvestasi di reksa dana, ada beberapa metode yang dikenal. Dua metode yang banyak dikenal yakni lump sum atau berinvestasi dengan nominal yang besar sekaligus di satu waktu. Metode lainnya yakni dollar cost averaging (DCA) atau konsisten berinvestasi setiap bulan atau periode tertentu dengan nominal yang juga sama.
Menurut Head of Investment Specialist Syailendra Capital Aldies Sageri, metode DCA dinilai lebih baik. Bukan hanya dari segi return, tapi juga bisa melatih konsistensi berinvestasi.
"I believe, saya percaya sekali konsistensi is the key to achieve your goal. Jadi percuma kita pikirkan punya banyak ilmu investasi atau banyak source tapi kita tidak konsisten untuk investasi. I don't think a wasted juga. So again, konsisten untuk investasi adalah penting," ujar Aldies dalam live Instagram Kelas Investasi kumparan, Selasa (5/10).
ADVERTISEMENT
Dia menyarankan metode DCA bukan hanya untuk pemula, tapi juga bagi para expert. Menghitung return metode DCA dan lump sum, menurutnya DCA jauh lebih menguntungkan.
"Contoh saya invest Rp 10 juta lump sum saat ini dan saya hold 10 tahun di reksa dana saham. Satu lagi saya investasi secara berkala only Rp 100 ribu ke reksa dana saham yang sama 10 tahun time framenya. Dengan naik turunnya market along the way I think harusnya dengan DCA method tadi itu yang akan lebih diuntungkan dalam sisi return," jelasnya.
Namun, kedua metode itu bisa juga digabungkan. Jadi berinvestasi dengan cara lump sum dan DCA sekaligus.
"Preferensi orang kan beda-beda, dua metode bisa kita jadikan satu. Tapi saran saya untuk newbies sekalipun DCA lebih bagus karena bisa melatih kita untuk disiplin dan konsistensi untuk mencapai your invesment goal," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sementara di aplikasi Yo!Inves yang diluncurkan PT Syailendra Capital IT, untuk unit reksa dana disediakan layanan goals planner. Didukung juga untuk investasi dengan metode DCA.
"Di aplikasi Yo!Inves ada fitur namanya goals planner dan robo advisor itu bisa bantu support bahwa all the user sudah dimanjakan DCA itu kita tahu berapa per bulannya dan kalkulasinya sudah sangat jelas," tutupnya.