Kelebihan Pasokan Dinilai Masih Jadi Tantangan Industri Semen di 2023

21 Februari 2023 12:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi PT Semen Indonesia (SIG). Foto: Dok. SIG
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PT Semen Indonesia (SIG). Foto: Dok. SIG
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kelebihan pasokan hingga melambatnya pertumbuhan permintaan dinilai masih menjadi tantangan bagi industri semen di tahun ini. Tak hanya itu, masih didominasi pasar ritel dan tingginya biaya energi juga cukup menekan industri ini.
ADVERTISEMENT
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) mengatakan, kelebihan pasokan tersebut memang masih menjadi tantangan di tahun ini. Salah satunya dengan mempertahankan dominasi pasar melalui optimalisasi fasilitas produksi dan penguatan jaringan distribusi.
Direktur Supply Chain SIG Adi Munandir mengatakan, fasilitas produksi dan jaringan distribusi yang ekspansif merupakan kunci untuk memastikan kelancaran pasokan dan kecepatan pengiriman bahan bangunan ke berbagai wilayah di Indonesia, sekaligus berkontribusi pada efisiensi biaya logistik untuk peningkatan profitabilitas.
Usai integrasi dengan Semen Baturaja pada Desember 2022, kini SIG memiliki pabrik semen terintegrasi di 9 lokasi, pabrik pengemasan di 31 lokasi, 7 pabrik penggilingan semen, 40 pelabuhan, serta didukung 460 distributor, baik di Indonesia maupun di Vietnam (TLCC), dan 70.000 toko retail di Indonesia.
ADVERTISEMENT
”SIG memiliki jaringan distribusi dan transportasi terluas di Indonesia untuk industri semen. Kami mengelola lebih dari 1.200 jalur transportasi darat dan lebih dari 100 jalur transportasi laut yang menjadi salah satu aset terbesar SIG. Bergabungnya Semen Baturaja, akan memperkuat jalur distribusi di Sumatra yang merupakan pasar terbesar kedua di Indonesia,” ujar Adi dalam keterangannya, Selasa (21/2).
Untuk efisiensi jaringan logistik, SIG juga menerapkan model bisnis logistik terkonsolidasi (cargo consolidator). Model bisnis ini membantu perusahaan melakukan optimalisasi armada agar distribusi lebih fleksibel dan mencapai efisiensi dari peningkatan utilisasi.
Seelumnya, Direktur SDM dan Umum Semen Indonesia, Agung Wiharto, menyebut total produksi semen BUMN maupun swasta di Indonesia mencapai 120 juta ton. Sementara itu, kebutuhan total semen di dalam negeri hanya 62 juta ton. Artinya, ada kapasitas produksi 58 juta ton semen nganggur.
ADVERTISEMENT
“Industri semen Indonesia, saat ini challenging sekali karena terdapat kapasitas berlebih 120 juta di pasar, kalau semua produsen. Data terakhir dari ASI kebutuhan domestik hanya 62 juta ton ini challenger,” kata Agung saat ditemui di pembukaan Bazar UMKM BUMN 2023 di Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (26/1).
Tidak hanya itu, Agung juga menyebut persaingan pasar yang tinggi membuat pasokan semen Indonesia jadi nganggur. Sebab, sejumlah produsen semen raksasa dunia juga mendirikan pabriknya di sejumlah wilayah di Tanah Air.
“Ada 20 player dari belahan dunia, saya yakin tidak ada industri di indonesia seberat di industri semen, ada pemain china di Kalimantan Selatan, di Sulut, dan Papua,” ujar Agung.