Kelola Bandara Lampung, AP II Layani Penerbangan Umrah dan Haji

12 Oktober 2019 18:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi Umrah Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi Umrah Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
PT Angkasa Pura II (Persero) resmi mengelola Bandara Radin Inten II di Lampung.
ADVERTISEMENT
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dan AP II menandatangani Perjanjian Kerja Sama tentang Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) Barang Milik Negara Pada Bandar Udara Kelas I Radin Inten II Lampung, hari ini.
“Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan pemerintah kepada AP II untuk mengelola Bandara Radin Inten II. Kami siap mengelola bandara tersebut dan mengembangkan konektivitas penerbangan di Lampung,” jelas Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin dalam keterangan resminya, Sabtu (12/10).
Melalui kerja sama ini, Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub akan menyerahkan pengelolaan Bandara Radin Inten II kepada AP II selama masa perjanjian yakni 30 tahun, atau dari 1 Januari 2020 hingga 31 Desember 2050.
Setelah perjanjian ini berakhir, AP II akan menyerahkan hasil pengembangan, pembangunan dan penambahan fasilitas di Bandara Radin Inten II kepada Ditjen Perhubungan Udara.
ADVERTISEMENT
AP II akan menerima pendapatan aeronautika, pendapatan nonaeronautika dan pendapatan kargo dari pengelolaan Bandara Radin Inten II.
Di sisi lain, Angkasa Pura II juga akan melakukan pembayaran atas kontribusi tetap dan pembagian keuntungan kepada Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub terhadap pendapatan aeronautika, pendapatan nonaeronautika dan pendapatan kargo yang diperoleh dari pengelolaan Radin Inten II.
Dirut Angkasa Pura II Muhammad, Awaluddin, di acara kerja sama AP II dengan Airport Council International (ACI) di Kantor AP II, Tangerang. Foto: Ela Nurlaela/kumparan
Awaluddin menambahkan, Bandara Radin Inten II ini akan bersinergi dengan bandara-bandara lain di bawah pengelolaan AP II yang saat ini berjumlah 17 bandara.
“Tentunya kami melakukan pengembangan infrastruktur di bandara yang diserahkan ke AP II melalui skema KSP Barang Milik Negara seperti Radin Inten II di Lampung dan Tjilik Riwut di Palangkaraya,” tambahnya.
Pengembangan Bandara Radin Inten II juga, lanjutnya, mencakup perluasan terminal penumpang pesawat dan pembangunan infrastruktur pendukung operasional seperti perluasan dan renovasi gedung kargo, pembangunan gardu listrik khusus, pembangunan akses jalan, pembangunan gedung operasional CCR dan Power Quality, serta infrastruktur lainnya.
ADVERTISEMENT
Dia juga mengatakan, dengan skema KSP Barang Milik Negara ini akan menghemat APBN karena biaya investasi dan operasional berasal dari AP II. Pihaknya telah menyediakan dana investasi pengembangan Bandara Radin Inten II sebesar Rp 500 miliar selama 30 tahun.
"Salah satu tujuan pengembangan dan pembangunan yang dilakukan AP II adalah supaya Bandara Radin Inten II dapat menjadi embarkasi penerbangan haji dan umrah, selain tentunya mendukung perekonomian dan pariwisata di Lampung," jelas Awaluddin.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, beralihnya pengelolaan ke AP II bertujuan agar Bandara Radin Inten II dapat lebih cepat berkembang.
Budi juga menambahkan, pengalihan pengelolaan ke AP II melalui skema KSP Barang Milik Negara merupakan upaya pemerintah meningkatkan partisipasi swasta/BUMN dalam pengembangan infrastruktur.
ADVERTISEMENT
Adapun, lanjutnya, potensi pertumbuhan sektor penerbangan di Lampung cukup besar. Beberapa di antaranya untuk penerbangan umrah dan pariwisata. Menyusul hal tersebut, Budi memaparkan, runway di Bandara Radin Inten II akan dikembangkan sehingga dapat melayani penerbangan pesawat berbadan lebar (wide body).
“Tahun 2020 landasan akan ditingkatkan untuk bisa didarati Airbus A330," tambah Budi.
Selain itu, Budi juga meminta AP II untuk melihat peluang lain dalam mengoptimalkan Bandara Radin Inten II. Tak hanya itu, pemerintah, menurutnya, juga berupaya meningkatkan aksesibilitas dari dan menuju bandara, salah satunya dengan transportasi kereta.
"Radin Inten II dapat dimanfaatkan untuk kegiatan lain seperti penerbangan private jet. AP II dapat mengelola secara profesional dan melihat potensi apa yang bisa dikembangkan," tuturnya.
Progres Bandara Radin Inten II Lampung Foto: Ditjen Perhubungan Udara
Bandara Radin Inten II saat ini beroperasi dengan terminal baru yang dioperasikan Presiden Joko Widodo pada 8 Maret 2019. Terminal seluas 9.650 meter persegi itu berkapasitas sekitar 3 juta penumpang per tahun.
ADVERTISEMENT
Di sisi udara, bandara ini dilengkapi dengan runway 3.000 x 45 meter serta apron berukuran 565 x 110 meter untuk 12 parking stand pesawat.
Sepanjang tahun lalu, jumlah penumpang di Radin Inten II mencapai 1,99 juta penumpang dengan pergerakan pesawat 16.058 pergerakan.
Bandara Radin Inten II merupakan bandara ke-17 yang dikelola AP II. Pada akhir pekan ini, jumlah bandara yang akan dikelola oleh Angkasa Pura II akan bertambah, yakni Bandara Fatmawati Soekarno di Bengkulu dan HAS Hanandjoeddin di Belitung.