Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Kelompok Tani Bersama PTAR Tanam 30 Ribu Mangrove dan 20 Ribu Kerang di Sumut
4 Februari 2023 14:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
PT Agincourt Resources (PTAR) bersama Kelompok Tani Hutan Madani Lestari menanam 30 ribu bibit mangrove di Pantai Kalangan, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Kamis (2/2). Mereka juga melepas 20 ribu benih kerang di pantai tersebut.
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Direktur PTAR Ruli Tanio mengatakan, langkah ini adalah upaya menjaga keanekaragaman hayati di wilayah Tambang Emas Martabe, yang mereka kelola.
“Kami ingin ketika tambang kami ditutup yang tadinya Agincourt Resources menjadi Agincourt Resort. Sebuah tempat yang mejadi surga di daerah yang penuh dengan kembalinya fungsi ekosistem, keanekaragaman hayati,” ujar Ruli saat memberi sambutan.
Karena itu, dia mengajak semua pihak untuk sama-sama merawat mangrove. Berbagai program juga sudah disiapkannya untuk menjaga keberlangsungan hidup mangrove.
“Kami mengucapkan terima kasih bisa diajak ikut bersumbangsih pada kegiatan ini, mudah-mudahan ini menjadi model sustainable, jadi bukan cuma tanam begitu saja. Harus ada program tambahan yang dampaknya bisa jangka panjang,” harapnya.
Bupati Tapanuli Tengah Elfin Elyas Nainggolan mengapresiasi kegiatan yang digagas PTAR ini. Dia berharap, kegiatan ini menginspirasi kelompok tani lain untuk ikut menanam mangrove.
ADVERTISEMENT
“Kita berharap ada kelompok tani yang bisa muncul, bukan hanya kelompok Tani dari Hutan Madani saja, tapi ada kelompok lain di Tapteng lainnya,” ujarnya.
Untuk mengedukasi masyarakat, pihaknya juga akan mendesain program wisata mangrove.
“Karena mangrove ini merupakan benteng untuk menjaga ekosistem air, serta untuk menjaga lingkungan,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Pesisir dan laut KLHK Dasrul Chaniago mengatakan, keberadaan mangrove di Indonesia sangat penting.
“Pada tahun 2021 Kementerian LHK mencatat Indonesia memiliki ekosistem mangrove kurang lebih 3,36 juta hektare. Mangrove di Indonesia setidaknya menyimpan 20% keanekaragaman hayati mangrove di dunia. Jadi bayangkan ada berapa negara di dunia ini ? tapi kita memiliki 20% keanekaragaman hayatinya ,” ujar Dasrul, saat memberi sambutan.
Menurutnya, keberadaan mangrove juga menjadi ekosistem bagi kesejahteraan biota laut.
ADVERTISEMENT
“Selain itu mangrove juga sebagai benteng (untuk menahan) benturan gelombang besar, sehingga dapat menekan terjadinya abrasi,” tambahnya
Karena itu, kata Dasrul, sebaran eksistensi mangrove yang berada di pantai harus tetap dipertahankan.
“Sayangnya Indonesia (banyak) mengalami kehilangan mangrove yang signifikan, jadi kegiatan ini sangat penting untuk mengganti mangrove yang hilang,” ujarnya.
Sayangnya menurut Dasrul, mangrove juga kerap jadi tempat berlabuhnya sampah, sehingga perlu adanya tindakan untuk mengantisipasinya.
“Termasuk sampah plastik, hal ini perlu kita waspadai, sehingga konservasi mangrove, penanaman mangrove, rehabilitasi mangrove dan restorasi mangrove tidak sia-sia,” paparnya.
Dasrul juga mengatakan, keberadaan objek wisata mangrove sangat penting apabila dikembangkan. Namun pengelolaan sampahnya, juga harus terus diperhatikan.
“Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana mengelola sampah dari wisata tersebut. Wisata akan ramai dikunjungi masyarakat, apabila bersih. Jangan sampai sampahnya, tidak dikelola,” tandasnya
ADVERTISEMENT