Kembangkan Bisnis, Mitra10 Mau Buka 2 Toko Lagi dan Berjualan Online

22 Oktober 2020 13:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung berbelanja kebutuhan bangunan dan furnitur di outlet ke-32 Mitra10 di jalan Ahmad Yani, Surabaya. Foto: ANTARA FOTO/Moch Asim
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung berbelanja kebutuhan bangunan dan furnitur di outlet ke-32 Mitra10 di jalan Ahmad Yani, Surabaya. Foto: ANTARA FOTO/Moch Asim
ADVERTISEMENT
Perusahaan di Indonesia mulai menyiapkan strategi pengembangan bisnis di tengah pandemi COVID-19. Corporate Secretary PT Catur Sentosa Adiprana Tbk, Idrus H Widjajakusuma, mengatakan pihaknya memprediksi pasar yang disasar perusahaannya masih besar.
ADVERTISEMENT
“Kami yakin market untuk renovasi masih memiliki prospek besar di Indonesia. Oleh sebab itu meskipun keadaan seperti ini, kami masih mau buka lagi masih ada 2 toko lagi di akhir tahun. Sehingga total toko nanti 38 toko di 2020,” kata Idrus saat konferensi pers secara virtual, Kamis (22/10).
Toko dari PT Catur Sentosa Adiprana tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Sementara 2 toko yang akan dibangun berada di wilayah Jawa Timur dan Kalimantan.
Selain membuka toko baru, Idrus mengungkapkan perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan barang industri, khususnya bahan bangunan dan barang konsumsi juga menggenjot penjualan dengan masuk di pasar online.
“Kita mengembangkan sistem online omni channel artinya selain offline kita juga mengembangkan online bisa melalui mitra10 website dan marketplace,” ujar Idrus.
ADVERTISEMENT
Idrus mengakui penjualan secara online masih jauh dibandingkan secara offline. Meski begitu, ia memastikan penjualan melalui digital harus tetap disiapkan karena ke depan diperkirakan animo masyarakat besar ke online.
Ilustrasi belanja online. Foto: Shutterstock
Sementara itu, General Manager Marcomm Mitra10, Erick Koswara, mengungkapkan penjualan online tersebut sifatnya saat ini melengkapi atau support di toko offline. Barang yang dibeli secara online juga diambil dari toko.
“Jadi akhirnya tetep akan menjhadi sales toko tersebut. Secara kontribusi kita memang belum besar di online tapi dibanding tahun kemarin kita sangat pesat pertumbuhannya dan memang apalagi dengan pandemi ini mungkin banyak orang masih enggan berbelanja secara offline. Nah kita alihkan secara online di whatsapp atau e-commerce itu selain yang ada di marketplace,” terang Erick.
ADVERTISEMENT
Erick percaya penjualan secara online bakal terus meningkat dalam jangka waktu ke depan. Hal itu tidak terlepas dari kebiasaan masyarakat belanja online. Sehingga kondisi tersebut harus bisa dilihat perusahaan. Cara promosi dari toko online dan offline setelah ini juga akan disesuaikan.
“Untuk online kita di pandemi ini kenaikan lumayan signifikan untuk sekarang rata-rata per bulan selama pandemi di online bisa berjualan Rp 700 sampai Rp 900 juta. Memang masih jauh dari di offline store tapi ke depannya pasti meningkat,” ungkap Erick.
“Satu sisi saya perlu barang daily, weekly, secara campaign khusus kita tawarkan di online tersebut di mana strateginya pasti iklannya memakai di digital marketing dan di sosmed untuk mitra 10, selain toko punya media sendiri,” tutur Erick.
ADVERTISEMENT