Kembangkan Pasar Karbon Indonesia, CarbonX Teken MoU dengan AirCarbon Exchange

30 Maret 2022 20:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CarbonX menandatangani nota kesepahaman bersama AirCarbon Exchange.  Foto: Dok. Carbon X
zoom-in-whitePerbesar
CarbonX menandatangani nota kesepahaman bersama AirCarbon Exchange. Foto: Dok. Carbon X
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengembang aset karbon asal Indonesia, CarbonX menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama AirCarbon Exchange ("ACX"). Kerjasama tersebut untuk mengembangkan market place karbon di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Direktur CarbonX, Dessi Yuliana mengatakan kerja sama ini akan menyediakan sebuah platform pasar karbon domestik agar pengembang proyek karbon di Indonesia bisa terhubung dengan klien atau customer ACX yang tersebar di dunia internasional.
Dengan begitu, lanjut Dessi, kehadiran marketplace ini akan memberikan dampak yang cukup pesat pada pertumbuhan pasar karbon di Indonesia.
“Upaya bersama ini akan memberikan semua aspek infrastruktur karbon yang komprehensif, di mana pembeli dan penjual di seluruh dunia dan di dalam negeri dapat bertransaksi secara transparan dan efisien,” ujar Dessi dalam keterangan resmi, Senin (28/3).
Senada dengan yang disampaikan Managing Director dan Co-Founder AirCarbon Exchange, William Pazos bahwa kerja sama yang dilakukan dengan CarbonX akan semakin membuka kesempatan bagi produsen aset karbon yang ada di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Pengumuman hari ini menandai tonggak sejarah dalam perkembangan cepat ACX sebagai salah satu marketplace karbon terbaik di dunia," Ungkap Pazos.
Menurut Pazos, dengan memanfaatkan teknologi milik ACX, kerjasama dengan CarbonX akan segera diluncurkan. Pembeli dan penjual di Indonesia juga akan segera mendapatkan akses ke pasar internasional dengan peserta dari 30 negara.
Sementara itu, Komisaris CarbonX, Pandu Sjahrir mengatakan untuk mencapai target tersebut, diperlukan kolaborasi semua pihak dan kebijakan yang saling mendukung, karena menurut data Bappenas, Indonesia membutuhkan investasi sekitar 3.4 hingga 3.5 persen dari PDB per tahun untuk mencapai NZE tersebut.
Terlebih lagi, Indonesia telah berkomitmen untuk melakukan transisi menuju green ekonomi melalui target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 yang dituangkan dalam Peraturan Presiden No.98 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon.
ADVERTISEMENT
“Skema platform marketplace karbon seperti yang dibuat oleh CarbonX dapat berkontribusi dalam membantu pendanaan investasi untuk mencapai target NZE. Jika ini semua berlangsung secara optimal, Indonesia dapat menjadi penghasil pasokan karbon offset yang besar dan berkontribusi untuk komitmen NDC, serta secara tidak langsung memberi manfaat sosial dan ekonomi” kata Pandu.
Adapun saat ini, ACX telah diakui sebagai Bursa karbon terbaik dalam Voluntary Carbon Market Rankings 2021. Dengan perdagangan pertama yang diselesaikan di platform pada awal 2021, bursa ini telah berkembang secara signifikan dan berhasil memberi transparansi, efisiensi serta likuiditas ke pasar karbon sukarela.