Kembangkan Pelumas Khusus Kendaraan Listrik, Shell Gaet 9 Pabrik Otomotif

Direktur Pelumas Shell Indonesia Andri Pratiwa dan Executive VP Global Lubricants Machteld De Haan pada Media Rountable bersama Shell Executive Vice President Global Lubricants di Bakrie Tower, Jumat (3/3/2023). Foto: Nabil Jahja/kumparan

Shell berkolaborasi dengan 9 pabrik otomotif untuk meramaikan industri kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Perusahaan mengembangkan pelumas khusus untuk motor listrik secara global.

Executive VP Global Lubricants, Machteld De Haan, mengatakan meski industri EV pakai listrik, tetap membutuhkan pelumas. Karena dengan inovasi produksi pelumas khusus mobil listrik. Pelumas ini menggunakan teknologi e-fluid yang juga dipakai ajang Formula E.

"Jadi peluang produk pelumas kita tidak tertutup, bahkan semakin terbuka,” ujar Machteld pada acara Media Roundtable bersama Shell Executive Vice President Global Lubricants di Bakrie Tower, Kuningan, Jumat (3/3).

Shell pertama kali meluncurkan e-fluids sejak 2019 dengan tingkat kekentalan rendah. Proyek perluasan pabrik pelumas Shell di Marunda diantaranya mencakup pembuatan 40 tangki baru berkapasitas 21.000 m3, peningkatan kapasitas pencampuran, serta pemasangan empat mesin pengisian baru mutakhir berkinerja tinggi.

Oli mesin Shell Helix Astra Foto: dok. Istimewa

Di Tanah Air, pabrik pelumas Shell ada di Marunda. Meski begitu, pelumas khusus mobil listrik ini belum ada di Indonesia.

Di Marunda, Shell memproduksi berbagai produk pelumas untuk sektor otomotif maupun industri-mulai dari pelumas mesin, hidrolik, gear, dan pelumas untuk industri perkapalan. Pelumas Shell yang diproduksi di Marunda di antaranya adalah Shell Helix, Shell Rimula, Shell Advance, Shell Spirax, Shell Tellus, Shell Omala, Shell Turbo dan pelumas industri lainnya

“Mungkin sekitar 50 persen pasar global pelumas adalah industri. Kemudian 25 persen digunakan untuk alat berat, dan 25 untuk otomotif. Masyarakat selalu berpikir pelumas hanya untuk otomotif, namun sekarang pelumas yang dipakai mayoritas dari industri,” tutupnya.

Machteld melihat minat pasar untuk pelumas khusus motor listrik tinggi di negara-negara Asia Pasifik dan Timur Tengah yang tengah gencar memproduksi EV.