Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Target ekspor UMKM di 33 negara dan khususnya untuk di tahun 2025 ini USD 18,84 miliar, dengan harapan bahwa ini bisa meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 12,54 persen,“ kata Dyah dalam seremonial penandatanganan nota kesepahaman antara Kemendag dan Kementerian BUMN, di Kantor Kemendag, Jakarta, Senin (24/2).
Dia mengatakan, kolaborasi antarinstansi pemerintah diharapkan bisa mengerek angka ekspor UMKM, termasuk dalam hal ini Kemendag bekerja sama dengan Kementerian BUMN.
“Harapannya melalui kolaborasi ini mengingat bahwa ini berjalan selama beberapa tahun jadi mudah-mudahan bisa melahirkan inovasi-inovasi yang kami nantikan untuk UMKM kita,” katanya.
Dyah Roro mengatakan, Kemendag melihat adanya kesamaan antara Kemendag dengan Kementerian BUMN ataupun perusahaan pelat merah dalam membina UMKM.
Sehingga kerja sama digelar antara Kemendag dan Kementerian BUMN dalam hal untuk meningkatkan kinerja ekspor UMKM.
ADVERTISEMENT
“Kami melihat bahwa ada korelasi yang dapat kita kerjasa makan dengan harapan bahwa UMKM kita yang memang sudah naik kelas dan mempunyai standardisasi yang kemudian siap untuk kita ekspor itu bisa kita link-kan dengan market yang ada di luar negeri,” terang Roro.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko mengatakan Kementerian BUMN membina UMKM melalui Pasar Digital (PaDi) UMKM yang telah berjalan selama beberapa tahun.
Melalui platform ini, perusahaan plat merah bisa membeli produk UMKM untuk operasional perusahaan atau Operasional Expenditure (Opex).
“Di tahun 2024 kemarin telah mencapai 54.500 seller, 12.000 buyer dan 1,9 juta produk dengan total transaksi Rp 58 triliun,” kata Tiko dalam kesempatan yang sama.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Kementerian BUMN juga melakukan perjanjian kerja sama (PKS) dengan perusahaan pelat merah untuk meningkatkan kinerja UMKM, salah satunya UMKM Export Brilliant Preneur yang digelar oleh Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI).
“Jadi harapannya nanti selain di lokal juga kita bersama-sama melakukan misi-misi dagang di negara-negara tujuan ekspor ini,” jelasnya.