Kemendag Tegur Pengusaha Akibat Realisasi DMO Minyak Goreng Masih Rendah

22 April 2024 17:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi minyak goreng. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi minyak goreng. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengeklaim telah menegur pelaku usaha terkait rendahnya realisasi domestic market obligation (DMO) minyak goreng baik curah maupun MinyaKita.
ADVERTISEMENT
Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kemendag, Bambang Wisnubroto, menuturkan hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar realisasi DMO migor dapat sesuai dengan alokasi yang telah ditetapkan.
“Kami telah melakukan surat teguran ke pelaku usaha untuk merealisasikan DMO sesuai alokasi,” kata Wishnubroto dalam Rapat Pengendalian Inflasi Daerah dikutip dari laman YouTube Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada Senin (22/4).
Wishnubroto bilang, hingga 19 April 2024, realisasi DMO migor hanya sampai pada angka 82.531 ton atau sebanyak 27,5 persen. Sedangkan realisasi DMO migor pada Maret 2024 capai 54,6 persen atau sebanyak 163.924 ton.
Lebih lanjut Wishnubroto menyebutkan realisasi ekspor crude palm oil (CPO) dan produk turunannya pada Februari dan Maret 2024 terpantau rendah dibandingkan dengan rata-rata ekspor per bulan yang capai 1,97 juta ton.
ADVERTISEMENT
“Rata-rata di Februari 2023 sampai Maret 2024 realisasi ekspor per bulan 1,97 juta ton, saat ini untuk Februari sebesar 1,31 juta dan Maret 885.000 ton atau di bawah rata-rata bulanan,” jelas Wishnu.
Kendati demikian, Wishnu memproyeksikan bulan ini akan ditutup dengan peningkatan ekspor migor, disusul dengan kenaikan ekspor pada bulan selanjutnya,
“Arab meningkatkan realisasi DMO, karena DMO saat ini sangat terkait ekspor dan sesuai dengan permendag 39 2022,” jelasnya.