Kemenhub Gelontorkan Rp 15,3 M untuk Subsidi Tiket Kapal Mudik Gratis 2024

23 Maret 2024 18:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir melepas keberangkatan mudik gratis sepeda motor naik kapal laut di Pelabuhan Penumpang Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (26/4/2022). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir melepas keberangkatan mudik gratis sepeda motor naik kapal laut di Pelabuhan Penumpang Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (26/4/2022). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Hendri Ginting, mengatakan tahun 2024 ini Kemenhub menggelontorkan anggaran lebih banyak dibanding tahun lalu untuk penyelenggaraan mudik gratis angkutan laut.
ADVERTISEMENT
Hendri menjelaskan mekanisme mudik gratis yang diselenggarakan Ditjen Perhubungan Laut tahun ini berbeda, di mana tahun lalu pihaknya menyewa kapal Pelni langsung sementara pada mudik gratis tahun 2024 ini menggunakan mekanisme subsidi tiket.
"Jadi memang ada kenaikan anggaran dari Rp 10,2 miliar, tahun ini jadi Rp 15,3 miliar," kata Hendri saat konferensi pers mudik gratis di Kemenhub, Jumat (22/3) sore.
Adapun mudik gratis via laut ini dilaksanakan pada 49 ruas dengan total 39.289 pax (penumpang). Perusahaan pelayaran yang ikut mendukung meliputi PT Dharma Indah melayani 11 ruas dengan 16.684 pax, PT Pelayaran Sakti Makmur 3 ruas dengan 5.476 pax, PT Dharma Lautan Utama dengan 5 rute 4.117 pax, dan PT Pelni melayani 30 ruas dengan 13.012 pax.
ADVERTISEMENT
Sampai kemarin (22/3) dari 39.289 kuota yang ada, tersisa 32.888 kuota. "Jadi sangat besar sekali kita siapkan untuk subsidi tiket ini," kata Hendri.
Perubahan mekanisme dari sewa kapal menjadi subsidi tiket ini merupakan evaluasi Kemenhub dari penyelenggaraan mudik gratis tahun lalu di mana banyak kuota hangus karena masyarakat tidak menggunakan jatahnya padahal sudah terdaftar.
"Karena kalau mengoperasionalkan kapal, seperti yang dialami teman-teman darat (Ditjen Perhubungan Darat), banyak yang mendaftar tapi di hari H kapal tidak penuh. Ini hasil evaluasi kami," pungkasnya.