Kemenhub Hitung Rencana Kenaikan Tarif LRT Jabodebek di Awal Semester II 2024

28 Maret 2024 17:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gerbong kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) melaju menuju Stasiun Setiabudi, Jakarta, Selasa (9/1/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gerbong kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) melaju menuju Stasiun Setiabudi, Jakarta, Selasa (9/1/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menghitung rencana kenaikan tarif LRT Jabodebek usai Mei 2024 atau pada semester II 2024. Sehingga, tarif promo yang seharusnya berakhir pada Maret 2024 masih akan berlaku hingga Mei 2024.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal menuturkan, hingga saat ini pemerintah belum mendapatkan angka pasti pendapatan dari LRT Jabodebek.
“Iya sampai sekarang kan targetnya belum terpenuhi ya berapa penumpang itu, satu itu. Semoga di Mei kita sudah mendapatkan berapa demand terhadap LRT Jabodebek. Jadi ada waktu beberapa bulan untuk memastikan itu, kan sudah lewat masa Pilpres, kita harap bisa menghitung kembali berapa orang bergerak menggunakan kereta api,” tutur Risal saat ditemui di Kantor Kemenhub, Jakarta pada Kamis (28/3).
Di sisi lain, Risal menuturkan perpanjangan tarif promo LRT Jabodebek karena operasional armada yang belum maksimal. Sebab menurutnya, jika seluruh armada dioperasikan dikhawatirkan justru akan menambah beban biaya.
“Yang kedua belum semua kereta bergerak loh, masih 16 dari rencana 30, kalau kita keluarkan, nanti biaya operasional tinggi, penumpangnya kosong, kita masih memastikan demand dari LRT tersebut. Begitu sudah pasti kita tambah kereta, akan jalan terus,” jelas Risal.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Kemenhub memberlakukan tarif promo sebesar Rp 3.000 untuk tarif minimal dan Rp 20.000 untuk tarif maksimal pada jam sibuk (peak hour), serta Rp 10.000 di luar jam sibuk (off peak hour) mulai 1 Desember 2023 hingga 31 Maret 2024.
Selain LRT, Risal juga memastikan tarif KRL Jabodetabek belum akan naik dalam waktu dekat. “Belum ada kenaikan tarif untuk semua kereta api,” imbuh Risal.