Kemenhub Masih Kaji Skytrain Jadi Feeder LRT Jabodebek & MRT

11 Juni 2025 15:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Sejumlah warga bersiap menaiki kereta moda raya terpadu (MRT) di Stasiun Blok M, Jakarta, Kamis (24/4/2025). Foto: ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga bersiap menaiki kereta moda raya terpadu (MRT) di Stasiun Blok M, Jakarta, Kamis (24/4/2025). Foto: ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
ADVERTISEMENT
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana untuk menyediakan kendaraan pengumpan atau feeder untuk LRT Jabodebek dan MRT Jakarta. Saat ini, bentuk feeder masih dalam proses pengkajian.
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Suntana mengungkap saat ini Kemenhub sedang melakukan Detail Engineering Design (DED) untuk menentukan bentuk feeder yang cocok untuk diterapkan, salah satunya teknologi kereta gantung (skytrain).
“Ada yang pakai kereta yang di atas seperti MRT yang itu, nanti juga ada yang di bawah tergantung, termasuk ada yang dengan teknologi seperti kereta gantung (skytrain),” ujar Suntana ditemui di sela-sela acara International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Jakarta Selatan pada Rabu (11/6).
Perihal ini, salah satu aspek yang diperhatikan oleh Kemenhub untuk menentukan bentuk feeder adalah ketersediaan tanah. Hal ini juga menjadi langkah untuk mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi umum.
“Nanti kita lihat yang efisiensi, yang biayanya tidak terlalu mahal dan yang penting kesediaan tanah dan yang paling penting tidak merusak lingkungan,” kata Suntana.
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Perhubungan Suntana ditemui di sela-sela acara International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Jakarta Selatan pada Rabu (11/6/2025). Foto: Argya D. Maheswara/kumparan
Terkait feeder untuk MRT Jakarta, hal ini masuk ke dalam proyek Kemenhub yang ditawarkan kepada investor pada gelaran ICI 2025. Dalam dokumen penawaran ICI 2025, proyek ini akan dibangun dari Rawa Buntu ke Stasiun MRT Lebak Bulus melewati Pondok Cabe sejauh 22,6 km.
Dalam dokumen tersebut, perjalanan dari Rawa Buntu ke Lebak Bulus dapat ditempuh dengan waktu 23,36 menit. Jumlah stasiun feeder di jalur ini nantinya akan berjumlah 12 stasiun. Di dokumen itu, belanja modal atau capital expenditure (capex) yang dibutuhkan untuk proyek ini sebesar USD 1,25 miliar meliputi infrastruktur, sarana perkeretaapian dan lahan.
Meski demikian, dalam dokumen penawaran proyek di ICI, hanya feeder MRT yang ditawarkan. Untuk feeder ke LRT Jabodebek, Suntana memang mengungkap ada rencana itu yakni dari Jonggol ke Stasiun LRT Harjamukti namun belum masuk ke dalam penawaran.
ADVERTISEMENT
“Kita tidak menutup harus MRT atau LRT, Kita lihat nanti situasinya ya,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi menjelaskan, nantinya akan ada dua rute skytrain yang akan beroperasi. Satu untuk pengumpan bagi Stasiun LRT Harjamukti, Cibubur, dan satu lainnya untuk pengumpan bagi Stasiun MRT Lebak Bulus.
Menhub juga menuturkan, saat ini sudah ada beberapa negara asal investor yang memiliki teknologi untuk pengembangan skytrain pengumpan. Beberapa negara yang disebut adalah China, Jerman, dan Belarusia.