Kemenhub Minta Gojek Bantu Atasi Persoalan Disparitas Harga

15 Juni 2021 19:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengemudi ojek daring mengenakan sekat pelindung saat melintas di kawasan jalan Kendal, Jakarta, Rabu (10/6).  Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pengemudi ojek daring mengenakan sekat pelindung saat melintas di kawasan jalan Kendal, Jakarta, Rabu (10/6). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Konektivitas transportasi menjadi salah satu target yang ingin ditingkatkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Direktur Angkutan Jalan Kemenhub, Ahmad Yani, mengungkapkan untuk mewujudkan konektivitas transportasi di Indonesia bukan perkara gampang. Sebab, Indonesia mempunyai kurang lebih 17 ribu pulau yang geografisnya tidak mudah untuk dijangkau.
ADVERTISEMENT
“Saya punya angkutan perintis ini mungkin bisa kita gabungkan dengan Gojek, kurang lebih ada 300 koridor di seluruh Indonesia yang adanya di pulau terluar, daerah terpencil, daerah yang sulit terjangkau transportasi, bahkan kendaraan kita itu juga masuk, keluar, masuk sungai,” kata Yani saat webinar yang digelar Gojek, Selasa (15/6).
Meski begitu, Yani memastikan upaya konektivitas transportasi di seluruh wilayah Indonesia harus terus dilakukan. Apalagi, kata Yani, konektivitas itu bisa mengatasi masalah disparitas harga. Yani mengharapkan Gojek bisa berpartisipasi dalam upaya tersebut khususnya dalam pengiriman barang.
“Dan kita juga saat ini menggabungkan tol laut dengan transportasi angkutan barang yang ada di daratnya. Nah ini saya kira Gojek bisa berpartisipasi besar nih dalam melakukan delivery, bagaimana disparitas harga itu bisa kita tekan khususnya wilayah timur Indonesia,” ujar Yani.
Gojek dan Tokopedia. Foto: Dok. Gojek dan Tokopedia
“Ini yang masih jadi perbincangan kita yang cukup panjang karena memang dari sisi demand maupun barang yang harus diangkut dari sana itu masih terbatas,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Yani mengatakan pihaknya juga bakal terus meningkatkan service atau layanan. Ia merasa masyarakat membutuhkan layanan yang mudah, murah, dan cepat.
Di tengah upaya tersebut, sarana prasarana transportasi menjadi hal yang harus terus dibangun. Yani menegaskan dalam memperbaiki sarana prasarana tetap harus mengutamakan keselamatan.
“Dari sisi safety kita yakin bahwa kita harus bisa menurunkan angka kecelakaan, kita harus bisa mengetahui kelemahan-kelemahan kita di bidang keselamatan sehingga bisa mendeteksi yang namanya accident maupun insiden dalam layanan transportasi,” tutur Yani.