Kemenkes Dapat Pinjaman Rp 5,42 T dari ADB Kembangkan Program SEHAT

20 November 2023 8:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADB beri pinjaman USD 350 juta untuk mendukung Kementerian Kesehatan Indonesia dalam melaksanakan transformasi perawatan kesehatan primer di seluruh Indonesia. dok. ADB.
zoom-in-whitePerbesar
ADB beri pinjaman USD 350 juta untuk mendukung Kementerian Kesehatan Indonesia dalam melaksanakan transformasi perawatan kesehatan primer di seluruh Indonesia. dok. ADB.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Asian Development Bank (ADB) telah menyetujui pinjaman dalam jumlah sebesar USD 350 juta atau setara Rp 5,42 triliun (asumsi kurs Rp 15.492 per dolar AS) untuk mendukung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam melaksanakan transformasi perawatan kesehatan primer di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Program Dukungan Tindakan dan Transformasi Kesehatan Esensial (SEHAT/Supporting Essential Health Actions and Transformation) merupakan pinjaman berbasis hasil yang dirancang untuk memperkuat, mengintegrasikan, dan menstandardisasikan siklus model penyampaian layanan perawatan kesehatan primer di puskesmas dan posyandu di seluruh Indonesia.
“ADB gembira dapat bermitra dengan Pemerintah Indonesia dalam mentransformasikan program perawatan kesehatan primer demi masyarakat yang lebih sehat, lebih kuat, dan lebih tangguh,” ucap Jiro Tominaga, Direktur ADB untuk Indonesia dalam keterangannya, Senin (20/11).
“Program ini sepenuhnya selaras dengan rencana pembangunan jangka menengah nasional pemerintah dan mendukung pelaksanaan Agenda Transformasi Kesehatan Indonesia pasca-pandemi, yang sangat penting untuk memperkuat sistem kesehatan Indonesia serta merespons pandemi di masa mendatang dan perubahan iklim,” tambahnya.
Program SEHAT akan meningkatkan layanan perawatan kesehatan primer bagi masyarakat dan rumah tangga melalui bantuan yang melengkapi penyedia layanan kesehatan primer dengan mesin USG dan instrumen untuk memantau adanya stunting dan malnutrisi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, program ini akan memperkuat dan menstandardisasi laboratorium kesehatan masyarakat tingkat 1 di puskesmas, serta meningkatkan kapasitas layanan perawatan kesehatan primer dan staf laboratorium kesehatan masyarakat. Hal ini termasuk pelatihan tenaga kesehatan di puskesmas dan posyandu agar dapat memberikan layanan kesehatan reproduktif, serta deteksi dini dan penanganan kekerasan berbasis gender.
Program ini juga mempromosikan integrasi sistem informasi kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama dengan platform kesehatan digital SatuSehat dari Kementerian Kesehatan, serta mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama Tujuan 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) dan Tujuan 5 (Kesetaraan Gender).
ADB berkomitmen mencapai Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, serta terus melanjutkan upayanya memberantas kemiskinan ekstrem. Didirikan pada 1966, ADB dimiliki oleh 68 anggota—49 di antaranya berada di kawasan Asia dan Pasifik.
ADVERTISEMENT