Kemenkeu Ungkap Penyebab Tren Realisasi PNBP Naik Turun: Tak Mudah Mengelolanya

21 Maret 2023 19:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu, Isa Rachmatarwarta. Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu, Isa Rachmatarwarta. Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan, tren realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) selalu naik turun setiap tahunnya. Sebab, sangat sulit mengelola PNBP.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Anggaran, Isa Rachmatawarta, menjelaskan realisasi yang naik turun membuat Kemenkeu kesulitan membuat proyeksi penerimaan dan estimasi PNBP.
"Realisasi PNBP dari tahun ke tahun turun, naik, turun. Ini karakter pertama dari PNBP yaitu fluktuasinya sangat tinggi. Sehingga mengelolanya juga tidak mudah," kata Isa dalam media briefing di Hotel Discovery Ancol, Selasa (21/3).
Berdasarkan catatan Kemenkeu, realisasi PNBP pada 2017 senilai Rp 311,2 triliun. Kemudian meningkat pada 2018 sebesar Rp 409,3 triliun, namun turun tipis pada 2019 menjadi Rp 409 triliun. Kemudian turun kembali di 2020 menjadi Rp 343,8 triliun.
Pada 2021 realisasi PNBP meningkat menjadi Rp 458,5 triliun. Kemudian meningkat kembali pada 2022 yakni sebesar Rp 588,3 triliun.
Ilustrasi kapal tongkang membawa batu bara di sungai Mahakam. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Menurut Isa, naik turunnya PNBP disebabkan fluktuasi harga minyak mentah, mineral dan batu bara, serta crude palm oil (CPO).
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Isa mengaku Kemenkeu menurunkan target PNBP 2023 menjadi Rp 441,4 triliun. Hal tersebut disebabkan oleh proyeksi turunnya harga komoditas di tahun ini.
Meski begitu, Isa bilang, terdapat celah supaya realisasi PNBP ke depannya menjadi stabil atau bahkan meningkat. Melalui pemeliharaan sumber PNBP.
"Bisa juga kita rajin menggali potensinya, tren untuk meningkat itu ada. inilah yang seharusnya kita kelola dengan lebih baik lagi," katanya.
Isa menilai, rasio PNBP terhadap produk domestik bruto (PDB) sebetulnya meningkat secara signifikan.
"Kita harus optimistis, kita harus percaya kalau kita mengelola dengan baik, percepatan pertumbuhannya akan kita rasakan. Walau dari tahun ke tahun akan kita liat fluktuasinya," ujarnya.