Kemenkop dan UKM Akan Bangun Pabrik Minyak Makan Merah di Sumatera Utara

26 Agustus 2022 13:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koperasi dan UMKM (Menkop UKM), Teten Masduki (kedua dari kanan) gelar konfresi pres mengenai Pengembangan Minyak Makan Merah. Foto: Nabil/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koperasi dan UMKM (Menkop UKM), Teten Masduki (kedua dari kanan) gelar konfresi pres mengenai Pengembangan Minyak Makan Merah. Foto: Nabil/Kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Koperasi UKM Teten Masduki menyebut akan segera membangun pabrik minyak makan merah yang pada tahap awalnya akan dimulai di Sumatera Utara.
ADVERTISEMENT
untuk merealisasikannya, Teten menyampaikan, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) sudah bertolak ke Sumatera Utara untuk melihat desain pembangunan pabrik.
“Kepala BPOM sudah datang ke Medan untuk melihat desain pembangunan 7 wilayah pabrik,” ujar Teten pasca Rapat dengan BPOM dan BSN terkait produksi minyak makan merah, Jumat (26/8).
Pun persetujuan pembangunan pabrik sudah didapatkan dari BPOM dan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS). Langkah berikutnya adalah meminta izin edar untuk kawal kualitas minyak makan merah.
“Program ini didukung Presiden jadi sudah sesuai standar BPOM dan Standar Nasional Indonesia (SNI) begitu keluar. Semuanya fast track ini agar sesuai target,” ujarnya.
Pabrik minyak makan merah ini akan ditempatkan di kompleks yang berdekatan dengan perkebunan dan target distribusi utama, sehingga dapat menekan biaya logistik, agar harga tidak melampaui harga minyak goreng curah.
ADVERTISEMENT
“Ini dari perkebunan 1.000 hektar, ada satu pabrik minyak makan merah yang cukup untuk dua kecamatan dekat pabrik, sekitar 10 ton cukup untuk dua kecamatan. Jadi biaya logistik pasti lebih murah,” tuturnya.
Pembangunan pabrik dan izin pembangunan dilaksanakan secara paralel, sehingga urusan terkait minyak makan merah ini yang tersisa tinggal uji kualitas.
“Ini kan juga butuh lahan hanya 2,5 hektar para koperasi sudah punya, saya kira klo pembangunan pabrik mestinya tidak ada hambatan. Apalagi pak presiden justru sedang mendorong penguatan UMKM termasuk industri kita. Ini kan bagian dari industri, jadi kita tidak hanya menjual CPO-nya tapi kita juga bisa mengolah menjadi minyak makan,” tambahnya.
Pembangunan pabrik direncanakan dimulai pada bulan Oktober, dengan target Januari tahun depan minyak makan merah dapat didistribusikan ke publik.
ADVERTISEMENT
(Reporter: Nabil Jahja)