Kemenparekraf Alokasikan Rp 11 T untuk Infrastruktur Pariwisata

16 Januari 2020 15:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Puluhan kapal tradisional bersandar di Pantai Kuta Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Selasa (3/12/2019). Foto:  ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Puluhan kapal tradisional bersandar di Pantai Kuta Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Selasa (3/12/2019). Foto: ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyiapkan anggaran Rp 11 triliun untuk pembangunan infrastruktur 5 destinasi super prioritas (DSP).
ADVERTISEMENT
Asisten Deputi Investasi Kemenparekraf, Hengki Manurung mengatakan, biaya tersebut digunakan untuk pengembangan aksesibilitas menuju 5 DSP tadi, yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang. Adapun, penyelesaian pembangunan infrastruktur ini ditarget pada tahun 2020.
“Itu kan janji Presiden dan ke semua Kementerian/Lembaga (K/L), infrastruktur tidak hanya jalan, kami berpikir harus ada rumah sakit dan juga dukungan Kemendikbud untuk vokasi karena sumber daya manusia (SDM) sangat penting,” katanya saat ditemui di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (16/1).
Angela Tanoesoedibjo berfoto di Pulau Padar Foto: Dok. Kemenparekraf
Tak hanya itu, Kemenparekraf juga berencana mengembangkan berbagai produk menarik guna memperpanjang masa tinggal wisatawan mancanegara (wisman). Hengki mencontohkan salah satunya dengan memberi pengalaman membuat ulos di Medan.
“Kalau begitu kan orang makin berlama-lama tinggal di daerah. Jadi tidak hanya 2 malam aja, mungkin akan lebih lama lagi jadi bisa 4-5 hari. Itu yang harus dikuatkan karena produknya harus kuat,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Pengembangan kawasan DSP, lanjutnya, juga membutuhkan komitmen para kepala daerah untuk mempercepat pembangunan dan mendukung tercapainya target pemerintah dalam menumbuhkan sektor pariwisata dan devisa negara.
Selain itu, program kegiatan pengembangan pemasaran dan promosi di 5 DSP juga tetap dilanjutkan dan ditingkatkan secara terintegrasi. Hengki menyebut pihaknya tengah menggencarkan pemasaran via digital. Salah satunya melalui pembuatan film internasional di dalam negeri.
“Dari Januari kemarin kita sudah gencarkan yang digital, karena semua sudah digital. Khususnya seperti pembuatan film internasional di dalam negeri,” tutupnya.