Kemenperin Beberkan Upaya Tekan Impor Produk Tekstil di 2025

30 Desember 2024 17:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jubir Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif dan Direktur Industri, Tekstil, Kulit dan Alas Kaki Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Adie Rochmanto Pandiangan di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (30/12/2024). Foto: Muhammad Fhandra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jubir Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif dan Direktur Industri, Tekstil, Kulit dan Alas Kaki Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Adie Rochmanto Pandiangan di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (30/12/2024). Foto: Muhammad Fhandra/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur Industri, Tekstil, Kulit dan Alas Kaki Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Adie Rochmanto Pandiangan mengatakan akan mengendalikan impor tekstil di tahun depan. Hal ini untuk mendorong industri tekstil yang mengalami pukulan selama tahun ini.
ADVERTISEMENT
"Terkait dengan industri tekstil 6 bulan ke depan kami punya keyakinan bahwa kami kembali dengan mengendalikan importasi," jelas Adie dalam keterangan resminya di Kantor Kemenperin, Jakarta, Senin (30/12).
Berkat landasan semangat itu, Adie yakin pengendalian impor dan pengaturan kebijakan terkait tekstil bakal naik kembali.
"Saya yakin bahwa dengan semangat, kita sudah memulai pengendalian impor dan dengan kebijakan kita yakin akan naik kembali," imbuh Adie.
Menurutnya, rasa optimisme itu sudah terkompensasi oleh stimulus paket-paket kebijakan insentif ekonomi yang akan diberikan pemerintah untuk menjaga kesejahteraan, salah satunya insentif PPh untuk industri padat karya.
"Mengapa kita tetap optimis, walaupun tekstil dengan saya beli masyarakat yang ada tetapi itu (terkompensasi) oleh paket-paket kebijakan mengenai insentif PPh untuk industri padat karya," tukasnya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Adie mengungkap, permintaan importasi bahan baku yang secara spesifikasi tak bisa dipenuhi di dalam negeri sudah terlihat meningkat, katanya dalam rangka mengantisipasi dan memitigasi untuk keperluan saat Lebaran 2025.
"Kalau industri tekstil, ini jadi terhadap permintaan importasi bahan baku yang memang banyak yang tidak bisa di penuhi secara spesifikasi di dalam negeri itu memang sudah meningkat, itu dalam rangka untuk mengantisipasi memitigasi lebaran 2025 di Maret-April 2025," kata dia.