Kemenperin Buka Suara Soal Banyak Pabrik Rumput Laut yang Mangkrak

25 Juni 2024 13:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pekerja tengah mengemas rumput laut Rengkam (sargassum) kering menggunakan mesin di gudang penampungan KBC Pulau Nipah, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (18/2/2022) Foto: Teguh Prihatna/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pekerja tengah mengemas rumput laut Rengkam (sargassum) kering menggunakan mesin di gudang penampungan KBC Pulau Nipah, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (18/2/2022) Foto: Teguh Prihatna/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika mengaku, banyak pabrik pengolahan rumput laut yang mangkrak. Menurut dia, ada sebagian pengusaha yang meminta Kemenperin untuk merestrukturisasi industri ini.
ADVERTISEMENT
“Dan kita sudah respons dengan program restrukturisasi (mesin) yang sekarang sudah mulai tahun ini berlaku,” kata Putu di Kantor Kemenperin, Jakarta, Selasa (25/6).
Saat ini restrukturisasi mesin untuk sektor ini masih dalam proses harmonisasi payung hukum. Meski jelang paruh dua 2024 aturannya belum rampung, Putu menargetkan program ini masih dapat dilakukan tahun ini.
Adapun Kemenperin menyiapkan anggaran Rp 20 miliar untuk program restrukturisasi mesin industri makanan dan minuman (mamin) secara keseluruhan pada 2024. Meskipun belum dijelaskan berapa porsi yang akan dialokasikan untuk industri pengolahan rumput laut.
Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika di Kantor Kemenperin, Jakarta, Selasa (25/6/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
Wakil Ketua Umum Asosiasi Industri Rumput Laut Indonesia (ASTRULI), Pontas Tambunan mengatakan mangkraknya beberapa pabrik pengolahan rumput laut.
“Kalau yang mangkrak itu, tadi kita punya PR (pekerjaan rumah) yang lama, 2016, dan juga ada beberapa yang sudah mangkrak,” kata Pontas di Kantor Kemenperin, Jakarta, Selasa (25/6).
ADVERTISEMENT
Pontas berharap, berbagai kebijakan yang diteken oleh Kemenperin dapat membantu memperbaiki industri ini. Adapun Pontas bilang, berdasarkan data 2023, ada 10 pabrik pengolahan rumput laut yang mangkrak dari total 55 pabrik yang ada di Tanah Air. Kemudian tersisa 45 pabrik yang eksisting dan enam di antaranya merupakan pabrik investasi asing.
“Sampai tahun kemarin ada 55 pabrik, 6 asing, 10 yang punya masalah, selebihnya masih berjalan,ada sekitar 45 yang berjalan,” jelas Pontas.
Dalam catatan kumparan, Ketua Umum Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI), Safari Azis, mengatakan potensi besar pengolahan rumput laut dalam negeri belum dioptimalkan dengan baik. Azis mengatakan, banyak pabrik pengolahan rumput laut dalam negeri mangkrak.
"Saat ini sudah ada 50 pabrik industri pengolahan di Indonesia, ada yang (bersumber) APBN yang mangkrak, kurang lebih 10 oleh KKP, belum dari Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan punya bantuan-bantuan peralatan, swasta ada kurang lebih 50 dan yang kelihatan ada 20," kata Azis.
ADVERTISEMENT