Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Kemenperin Buka Suara soal Luhut Sebut Ada Investasi Pabrik Tekstil dari China
27 Juni 2024 20:16 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kementerian Perindustrian (Kemenperin ) buka suara soal kabar akan adanya pabrik tekstil atau garmen investasi asal China akan membutuhkan karyawan hingga 108 ribu orang. Kabar ini sebelumnya diutarakan oleh Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, mengaku belum menerima kabar akan adanya investasi yang masuk ke Tanah Air. Bahkan Febri bilang, dia baru mengetahui kabar tersebut dari pemberitaan.
"Saya baru tahu dari kawan-kawan media," kata Febri di Kantor Kemenperin, Jakarta, Kamis (27/6).
Meski demikian, Febri memandang hal tersebut sebagai kabar yang baik untuk industri tekstil lantaran dapat menyerap tenaga kerja baru. Namun, Febri berharap pabrik tersebut akan masuk ke dalam ekosistem industri tekstil dan produk tekstil (TPT) sektor hulu.
"Pertanyaannya di mana mereka akan investasi? Di hulu, intermediate, hilir? Kalau hilir menurut kami sudah jenuh itu. Mereka mau investasi di tekstilnya atau hulu? Itu jelas dulu di mana ya. Kalau misalnya di hilir, aduh, apalagi kalau intermediate," tutup Febri.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan pabrik tekstil atau garmen investasi asal China akan membutuhkan karyawan hingga 108 ribu orang.
Luhut menyebutkan, pabrik tersebut akan dibangun di Kertajati, Jawa Barat, dekat pabrik mobil listrik BYD. Awalnya, perusahaan itu butuh karyawan 90 orang. Seluruh karyawan pabrik tersebut akan diberikan tempat tinggal
"Itu dia mau bangun di satu, dia bilang tadi pagi, tadi itu namanya Kertajati. Ada Kertajati area sana, dekat BYD yang dibangun," ungkap Luhut saat acara MINDialogue, Kamis (20/6).
Selain di Kertajati, Luhut menyebut perusahaan China itu juga akan membangun pabrik di Sukoharjo, Jawa Tengah. Sehingga membutuhkan karyawan hingga 108 ribu orang.
"Tadi telepon kasih tahu saya koreksi 108 ribu, 108 ribu dan juga dia mau bukanya di Sukoharjo," kata Luhut.
ADVERTISEMENT