Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Kemenperin Catat 4,52 Juta Industri Kecil-Menengah, Serap 12,3 Juta Tenaga Kerja
15 November 2024 9:46 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kementerian Perindustrian (Kemenperin ) mencatat jumlah industri kecil dan menengah (IKM) mencapai 4,52 juta unit per Oktober 2024. Angka ini mencapai 99,77 persen dari total unit usaha industri.
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mengatakan, hingga saat ini IKM tersebut telah menyerap 12,37 juta tenaga kerja . Selain itu, IKM juga mampu menyumbang sebesar 20,97 persen dari total nilai output industri.
"Angka ini menunjukkan peran strategis sektor IKM khususnya dalam hal penyerapan tenaga kerja, pemerataan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan," ujar Faisol dalam Gebyar IKMA 2024 yang juga disiarkan secara virtual, Kamis (15/11).
Dia menjelaskan, IKM didorong untuk dapat mengembangkan produk yang lebih inovatif dan berkualitas tinggi. Tujuannya agar produknya mampu bersaing dan tembus pasar global.
“Jika produk IKM berkualitas tinggi, hal ini meningkatkan posisi mereka di pasar dan memungkinkan mereka untuk bersaing dengan produk impor,” jelasnya.
Sementara itu, optimisme pelaku usaha terhadap sektor industri yang tercermin dalam Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada Oktober 2024, berada pada level ekspansif yaitu mencapai 52,75 poin. Poin tersebut naik dari capaian sebelumnya pada bulan September 2024 sebesar 52,48 poin.
ADVERTISEMENT
“Pergerakan ini menunjukkan tingkat optimisme pelaku industri akan perkembangan usahanya dan kepercayaan terhadap kebijakan pemerintah yang lebih baik," kata Faisol.
Acara Gebyar IKMA dilaksanakan pada 12-17 November 2024 di Mal Kota Kasablanka, Jakarta. Pameran ini menampilkan produk IKM peserta, yaitu One Village One Product (OVOP), Indonesia Food Innovation (IFI), Startup4Industry (S4I), Creative Business Incubator (CBI), IKM kosmetik, penerima Upakarti, IKM binaan BPIPI, serta produk IKM alumni program kompetisi Ditjen IKMA.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kemenperin, Reni Yanita, menyampaikan pameran Gebyar IKMA ini melibatkan sekitar 137 IKM unggulan dari berbagai sektor. "Produk yang ditampilkan mulai dari makanan dan minuman, fesyen, kerajinan, alas kaki, kosmetik, teknologi startup, dan berbagai produk lain," kata Reni.
ADVERTISEMENT
Reni menambahkan, Kemenperin juga melakukan business matching pada sejumlah IKM, sehingga para pelaku IKM dapat memperkenalkan usaha dan keunggulan produknya secara langsung kepada calon buyer, sehingga dapat terjalin kerja sama antara IKM dengan buyer.
“Business matching ini juga akan menjadi sarana untuk mempertemukan langsung IKM unggulan peserta program fasilitasi Ditjen IKMA dengan perusahaan, ritel dan industri terbaik dalam rangka memperkuat dukungan terhadap IKM agar naik kelas, serta membantu buyer untuk mendapatkan produk IKM yang berkualitas,” tutur Reni.