Kemenperin Catat ada 4 Perusahaan Akan Investasi di Sektor Padat Karya

23 Januari 2025 15:03 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian, Taufik Bawazier di Jakarta, Senin (13/1/2025). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian, Taufik Bawazier di Jakarta, Senin (13/1/2025). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Taufik Bawazier mengatakan sebanyak 4 perusahaan bersiap investasi di sektor padat karya ini.
ADVERTISEMENT
"Kemarin pas saya baru duduk itu baru dua minggu itu ada tiga sampai empat perusahaan untuk investasi. Pasti multiplier effect-nya sangat besar karena nanti pemulung terlibat dan sebagainya," ujar Taufik.
Taufik menargetkan sebanyak 21 industri melakukan restrukturisasi mesin dan peralatan industri tekstil, kulit, dan alas kaki pada tahun 2025.
"Untuk program yang tahun 2025, ada sedikit restrukturisasi mesin dan peralatan industri tekstil sekitar 21 industri," kata dia.
Hal ini mencakup berbagai lingkup yaitu bantuan program restrukturisasi mesin dan peralatan industri tekstil kulit dan alas kaki. Kemudian, fasilitas Lembaga Manajemen dan Verifikator Independen. Selain itu, sosisalisasi, pembahasan teknis dan biaya rapat tim teknis.
Dengan demikian, sektor IKFT ditargetkan tumbuh 6,05 persen di tahun 2025 dan menjadi 7,85 persen di tahun 2029.
ADVERTISEMENT
Angka ini untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo.
Subsektor yang diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan tersebut yaitu industri kimia, farmasi, dan obat tradisional yang pertumbuhannya 8,18 persen sampai 9,30 persen dan industri barang galian bukan logam pertumbuhannya 5,31 persen sampai 7,30 persen.
"Kita punya targert asta cita 8 persen, 8 persen itu kita sudah exercise itu mendekati 7,85 persen masing-masing subsektor itu kita coba moderat sampai optimism itu dari sekitar 3 persen sampai 6,32 persen di industri tekstil," kata Taufik dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR RI, Kamis (23/1).
Taufik mengatakan, industri teksil memiliki banyak variable, sehingga saat ini pihaknya tengah fokus melakukan pembenahan dengan recovery dan mencoba melakukan sensus dengan pedekatan investasi teknologi dari benang hingga ke hilirnya.
ADVERTISEMENT