Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Kemenperin: Dulu RI Punya Pabrik Semikonduktor, Sekarang Kalah dengan Malaysia!
9 November 2022 14:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Kementerian Perindustrian (Kemenperin ) tengah mengusulkan agar Indonesia membuat kebijakan melarang ekspor silika. Kebijakan itu dilakukan untuk mendorong industri semikonduktor di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kemenperin, Taufik Bawazier, mengatakan Indonesia sebenarnya pernah memiliki pabrik semikonduktor pada 1985.
Namun, karena masalah ketengakerjaan, investor pabrik semikonduktor memilih pindah ke Malaysia . Sehingga, saat ini dalam hal manufaktur semikonduktor Indonesia kalah dengan Malaysia.
"Tahun 85 kita sebenarnya sudah punya pabrik semikonduktor. Karena pada waktu itu tidak boleh otomatisasi, harus tenaga kerja, mereka (investor) pindah ke Malaysia. Makanya Malaysia kuat," kata Taufik saat ditemui di Gedung DPR RI, Rabu (9/11).
Saat ini, Kemenperin tengah berupaya membangun ekosistem industri semikonduktor. Dalam wacana pemerintah meningkatkan jumlah kendaraan berbasis baterai, Taufik mengatakan bahwa komponen semikonduktor menjadi fundamentalnya.
Taufik mengatakan, pada tahun 1985-1986 Indonesia justru mampu mengekspor semikonduktor. Namun investor dari Amerika Serikat waktu itu memilih pindah ke Malaysia karena regulasi yang diterapkan ketika itu.
ADVERTISEMENT
"Padahal tahun 85-86 kita bisa ekspor USD 135 juta. Aset kita itu pindah ke sana (Malaysia). Itu kan keputusan rasional perusahaan (investor). Itu perusahaan AS juga," ujarnya.
Taufik mengaku hal itu menjadi kehilangan tersendiri bagi Indonesia. Tak hanya mobil listrik, komponen semikonduktor menurutnya adalah komponen fundamental dalam membangun ekosistem industri elektronik di sebuah negara.
"Semikonduktor itu fundamentalnya industri elektronik. Kalau itu bisa diperkuat, kita kembalikan lagi, kita mudah-mudahan bisa masuk ke arah penguatan ekosistem semuanya, buat mobil listrik, buat semuanya," pungkasnya.