Kemenperin: Industri Kosmetik Sumbang PDB 1,78 Persen di Kuartal II 2022

25 Oktober 2022 13:23 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian, Ignatius Warsito, dalam Indonesia Cosmetic Ingredients 2022 di JIEXPO Kemayoran Jakarta, Selasa (25/10/2022). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian, Ignatius Warsito, dalam Indonesia Cosmetic Ingredients 2022 di JIEXPO Kemayoran Jakarta, Selasa (25/10/2022). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
ADVERTISEMENT
Kemenperin menyebut industri kosmetik jadi bagian dari industri wellness yang tumbuh dan terus berkembang seiring dengan gaya hidup masyarakat.
ADVERTISEMENT
Sektor industri kosmetik yang termasuk dalam kelompok industri farmasi, obat kimia, obat tradisional, bahan kimia dan barang kimia memiliki populasi industri kurang lebih 760 perusahaan yang tersebar di wilayah Indonesia.
Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian Ignatius Warsito menilai, industri kosmetik mengalami pertumbuhan sebesar 2,10 persen di tengah wabah pandemi COVID-19. Industri kosmetik juga mampu memberikan kontribusi terhadap PDB nasional sebesar 1,78 persen pada kuartal II 2022.
"Walau dibayangi kondisi pandemi, sektor industri kosmetik dapat tumbuh sebesar 2,10 persen dan memberikan kontribusi terhadap PDB nasional sebesar 1,78 persen pada triwulan 2 tahun 2022," ujar Ignatius dalam Indonesia Cosmetic Ingredients 2022 di JIEXPO Kemayoran Jakarta, Selasa (25/10).
ADVERTISEMENT
Untuk itu, ia bersyukur melihat kondisi saat ini yang sudah semakin membaik. Ignatius juga berharap kinerja industri menjadi lebih baik lagi, lebih produktif dan mampu berdaya saing kembali hingga menembus pasar ekspor.
Menurut Ignatius, industri kosmetik dalam negeri terus berkembang dan semakin diminati oleh masyarakat. Hal ini dipicu dengan adanya perkembangan teknologi dan informasi dalam bidang kosmetik dan personal care yang pesat sejalan dengan perkembangan trend dan model dalam dunia seni dan kecantikan, termasuk berkembangnya produk cosmeceuticals.
Selain itu, proses produksi yang lebih inovatif dan efisien serta desain kemasan yang beragam dan menarik turut membantu peningkatan image produk kosmetik dalam negeri. Begitu Pula halnya dengan Jaminan Produk Halal yang merupakan salah satu keunggulan kompetitif bagi industri dalam negeri.
ADVERTISEMENT
"Indonesia merupakan negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia dan peluang ini dapat dimanfaatkan oleh industri dalam negeri menjadi tuan rumah di tanah air, dan juga memperluas pasarnya hingga ke pasar global khususnya negara-negara yang berminat terhadap produk halal," ungkapnya.
Adapun Kementerian Perindustrian juga baru saja melaksanakan kick off Indonesia Halal Industry Award (IHYA) tahun 2022. "Diharapkan sektor industri kosmetik turut berpartisipasi dan dapat meraih prestasi sebagai industri yang mengedepankan produk halal," pungkas Ignatius.