Kemenperin Masih Timbang-timbang Proposal Investasi Apple Rp 1,58 Triliun

21 November 2024 17:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif di Kantor Kemenperin, Jakarta, Kamis (21/11/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif di Kantor Kemenperin, Jakarta, Kamis (21/11/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) masih menimbang-nimbang untuk menerima pengajuan proposal yang diajukan oleh Apple untuk investasi di Indonesia senilai USD 100 juta atau sekitar Rp 1,58 triliun (kurs Rp 15.800).
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif mengatakan tidak serta merta menermia proposal perusahaan raksasa asal AS itu.
“Belum, belum, belum, belum diputuskan kami menerima. Kami membahas apakah nilai investasi USD 100 juta di dalam proposal Apple itu berkeadilan,” kata Febri di Kantor Kemenperin, Jakarta, Kamis (21/11).
Febri menjelaskan lebih lanjut mengenai konteks berkeadilan yang dimaksudnya itu meliputi berkeadilan untuk berbagai hal. Pertama, dia membandingkan nilai pengajuan investasi Apple di Tanah Air ini dengan angka modal yang digelontorkan Apple di negara tetangga, seperti Vietnam dan India.
“Berkeadilan bagi Indonesia dibandingkan dengan negara-negara tujuan investasi Apple lainnya seperti Vietnam, India dan beberapa negara lainnya,” imbuh Febri.
Diketahui, Apple menanamkan modal sebesar USD 15,84 miliar di Vietnam. Lalu di India, dalam catatan kumparan, produsen iPhone yang diproduksi India, Foxconn menyuntikkan modal sebesar USD 1 miliar untuk membangun pabrik Apple di India.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Febri menjelaskan, aspek berkeadilan yang kedua adalah berkaitan dengan keadilan pelayanan pemerintah Indonesia kepada produsen produk Handphone, Komputer Genggam dan Tablet (HKT).
“Kita tahu bahwa tidak hanya Apple yang berinvestasi dan memanfaatkan pasar domestik smartphone dan HKT di Indonesia tapi juga ada produsen-produsen smartphone dan HKT lain dan sudah berinvestasi di Indonesia,” jelas Febri.
Terlebih menurut Febri, dalam proposal yang baru ini, dengan angka USD 100 juta tersebut Apple menyebutkan ingin berinvestasi selama 2 tahun.
Tunggu Janji Apple Penuhi Sisa Komitmen
iPhone 16 Pro dipamerkan setelah acara "It's Glowtime" Apple di Cupertino, California, Senin (9/9/2024). Foto: Nic Coury / AFP
Febri menegaskan, hingga saat ini Kemenperin masih terus menunggu Apple menepati janji untuk melunasi komitmen investasi pada proposal sebelumnya yang belum ditunaikan.
Meskipun dalam proposal terbarunya, Apple juga menyebut angka USD 100 juta ini sekaligus untuk melunasi sisa komitmen investasi tersebut.
ADVERTISEMENT
“Apple memang menyampaikan bahwa proposal baru itu juga sekalian melunasi ininya. Tapi kan janji tetap lah janji, yang harus dipenuhi oleh Apple. Dan kita tahu bahwa Apple adalah perusahaan global yang besar, yang kami tentu harus berpegang pada janjinya,” imbuh Febri.
Dalam catatan kumparan Apple harus merealisasikan sisa komitmen investasi di Indonesia sebesar Rp 240 miliar dari total komitmen Rp 1,71 triliun. Sebab realisasi komitmen yang telah dibayarkan Apple baru sebesar Rp 1,48 triliun.
Hal ini ditujukan agar Apple bisa memperpanjang sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan bisa menjajakan produk terbarunya iPhone 16 di Tanah Air.
Sebelumnya, mengonfirmasi sudah menerima proposal rencana investasi Apple senilai USD 100 juta atau sekitar Rp 1,58 triliun (kurs Rp 15.800) di Indonesia selama dua tahun. Jumlah tersebut naik 10 kali lipat dari rencana awal Apple yang ingin investasi USD 10 juta atau Rp 158 miliar untuk membangun pabrik aksesoris dan komponen di Bandung, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
“Kemenperin sudah menerima proposal Apple tertanggal 18 November 2024 terkait investasi USD 100 juta pada tanggal 19 November 2024. Tentunya kami mengapresiasi niat Apple dalam proposal tersebut,” kata Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, melalui keterangan tertulis, Rabu (20/11).
Febri menegaskan, Kemenperin langsung bergerak cepat dan akan melakukan rapat pimpinan pada Kamis pagi (21/11) untuk membahas proposal tersebut. “Ini artinya Pak Menteri (Menteri Perindustrian) merespons dan menyambut dengan baik tentang komitmen investasi Apple tersebut dengan langsung menggelar rapim besok pagi,” ujar Febri.