Kemenperin: RI Sumbang 30 Persen Total Pekerja Pabrik Adidas dan Nike Global

17 Maret 2025 7:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pabrik Nike. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pabrik Nike. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat dalam setahun terakhir, Indonesia menjadi pilihan utama bagi merek-merek ternama dunia seperti Nike dan Adidas untuk memperluas produksi dengan menyumbang hampir 30 persen dari total tenaga kerja pabrik global kedua perusahaan sepatu tersebut.
ADVERTISEMENT
“Ini bukti nyata daya saing industri manufaktur kita semakin diakui dunia" kata Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arief dalam keterangannya, Senin (17/3).
Menurut Febri, hal tersebut tak hanya mempertegas posisi Indonesia sebagai pusat manufaktur kelas dunia, tetapi juga menghadirkan peluang lapangan kerja yang semakin luas bagi tenaga kerja dalam negeri.
“Indonesia berhasil menarik lebih banyak alokasi produksi dari dua raksasa global tersebut, bahkan menggeser pusat produksi dari negara-negara seperti China, Vietnam, dan Kamboja,” lanjut dia.
Di sektor alas kaki, 7.644 tenaga kerja baru direkrut pada tahun 2024 naik 3 persen dibanding tahun sebelumnya, menjadikan jumlah tenaga kerja di sektor ini mencapai 271.774 orang.
Sementara di sektor pakaian, pertumbuhan perekrutan lebih pesat dengan penambahan 10.013 pekerja baru, atau melonjak 30 persen year-on-year (yoy) total menjadi 36.409 tenaga kerja.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar pabrik pemasok Adidas dan Nike di RI dimiliki oleh investor asing, utamanya dari China, Korea Selatan, dan Taiwan. Febri mengaku, investor tersebut semakin aktif menambah tenaga kerja untuk meningkatkan kapasitas produksi. Misalnya, Ontide (Korea Selatan) dan Korrun (Vietnam) merekrut lebih banyak pekerja Indonesia.
Di sisi lain, PT Pancaprima Ekabrothers mengalami penurunan jumlah pekerja sebesar 10,9 persen, sementara Adidas sedang menjajaki pembukaan pabrik baru di Indonesia lewat mitra lokal seperti PT Adonia dan PT Aroma.
Stafus Menteri Perindustrian dan Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni di Kantor Kemenperin, Jakarta, Kamis (6/3/2025). Foto: Muthia Firdaus/kumparan
Kemenperin mencatat, kinerja ekspor alas kaki dan pakaian kian meningkat sepanjang tahun 2024. Total ekspor alas kaki dan pakaian Indonesia pada 2024 tembus USD 11,2 miliar, naik 9,8 persen dibanding tahun sebelumnya.
Soal ekspor, Amerika Serikat tetap menjadi pasar terbesar, menyerap 60 persen ekspor pakaian Indonesia. Untuk alas kaki, ekspor ke Negeri Paman Sam itu melonjak 24,6 persen (yoy), setara dengan USD 2,9 miliar.
ADVERTISEMENT
“Ini sebagai peluang besar bagi penguatan industri dalam negeri. Tidak hanya meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global, tetapi juga membuka lapangan kerja baru dan memberikan multiplier effect yang luas,” kata Febri.
Dia menambahkan, Kemenperin berkomitmen untuk terus menciptakan iklim investasi yang kondusif, meningkatkan keterampilan tenaga kerja, dan memperkuat infrastruktur industri agar Indonesia semakin menjadi mitra strategis dalam rantai pasok global.