Kemenperin Siapkan Insentif untuk Industri Pengolahan Rumput Laut

25 Juni 2024 12:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo. Foto: Dok. BRI
zoom-in-whitePerbesar
Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo. Foto: Dok. BRI
ADVERTISEMENT
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah menyiapkan berbagai insentif untuk hilirisasi industri rumput laut dalam negeri. Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika menuturkan, pihaknya tengah menyiapkan berbagai insentif untuk pengembangan industri ini, salah satunya program restrukturisasi mesin.
ADVERTISEMENT
Putu bilang, saat ini Kemenperin tengah menggodok payung hukum untuk industri pengolahan rumput laut masuk ke dalam program restrukturisasi Kemenperin.
"Program restrukturisasi mesin bagi industri pengolahan rumput laut, sekarang sudah masuk ke harmonisasi Permenperinnya (Peraturan Menteri Perindustrian)," kata Putu di Kantor Kemenperin, Jakarta, Selasa (25/6).
Putu bilang, nantinya Permenperin tersebut akan mengatur kuota penggantian mesin di industri ini, termasuk skala industri penerima program restrukturisasi.
Adapun tahun ini, Kemenperin menyiapkan anggaran Rp 20 miliar untuk program restrukturisasi mesin industri makanan dan minuman (mamin) secara keseluruhan pada 2024. Meskipun belum dijelaskan berapa porsi yang akan dialokasikan untuk industri pengolahan rumput laut.
Selain restrukturisasi, Putu juga bilang, pihaknya tengah menyiapkan insentif nonfiskal lain dengan mendorong daerah yang potensial untuk dibentuk menjadi kawasan industri. Nantinya akan ada industri pengolahan rumput laut sebagai salah satu industri yang mendukung kawasan tersebut.
Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika di Kantor Kemenperin, Jakarta, Selasa (25/6/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
"Kita juga mempunyai tugas insentifnya nonfiskal yaitu memfasilitasi untuk kawasan-kawasan yang memang sekarang masih belum menjadi kawasan karena ini (industri pengolahan rumput laut) adalah yang unit," tambah Putu.
ADVERTISEMENT
Adapun, pembentukkan kawasan industri yang akan jadi rumah untuk industri pengolahan rumput laut dan industri lain ini, sedang dalam proses diskusi dengan pemerintah setempat.
"Ini sedang kita proses untuk dia bisa membangun kawasan dan kita dengan Pemdanya sedang diskusi sehingga untuk industri-industri seperti ini diberikan suatu kemudahan dan bisa berkembang," jelas Putu.
Putu sebelumnya mengungkap, berdasarkan data The Global Seaweed dalam riset New and Emerging Market Report pada 2023, ada pangsa pasar yang besar untuk produk turunan rumput laut, yaitu sebesar USD 11,8 miliar atau setara dengan Rp 193,2 triliun (kurs Rp 16.373) pada 2030 mendatang.
Sebelumnya Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memastikan, rencana hilirisasi rumput laut menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) di era Presiden terpilih Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
Luhut mengatakan, hilirisasi rumput laut nantinya akan menciptakan lapangan kerja sebanyak 1 juta orang. Ia menganggap hilirisasi ini nantinya berdampak pada ekonomi Indonesia.
“(Apakah PSN hilirisasi rumput laut di era Prabowo?) Gampang itu nanti kita dampingin, ya strategis lah, kan menciptakan lapangan kerja jutaan gitu ya,” ujar Luhut saat ditemui usai seminar di Hotel Merusaka Nusa Dua Bali, Rabu (22/5).
Luhut juga menyinggung ekspor rumput laut nantinya pada tahun 2030 akan menghasilkan USD 19 miliar. Rumput laut akan ditanam sebanyak 600.000 hektare di NTB.